Friday 23 November 2012

Komplek Sultan Faraj bin Barquq


Masjid ini awalnya adalah khanqah, semacam pondok untuk para sufi. Mulai dibangun pertama kali pada 1400 M oleh Sultan Faraj Ibn Barquq (1382-1399 AD) untuk memenuhi permintaan ayahnya yang ingin dimakamkan di dekat makam para sufi di kompleks pemakaman bagian utara (the city of dead). Pembangunannya baru selesai 11 tahun kemudian, tapi setahun sebelumnya sudah ada peresmian yang menghadirkan 40 orang. Masjid ini terkenal sebagai masjid terbesar di kawasan itu, hingga sekarang. Sultan Barquq akhirnya dimakamkan di kompleks ini, di dekat makam ayahnya, Anas (1382). Sultan Barquq tercatat sebagai raja Mamluk Burgi pertama yang dikubur di kawasan ini.
Khanqah dibangun dengan tujuan urbanisasi situs. Sayangnya sebelum rencana ini terealisasi, Sultan Faraj sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Oleh sejarawan abad kelima belas, al-Maqrizi, dia digambarkan sebagai "raja yang paling tragis di Mesir". Sultan Faraj naik takhta pada usia sepuluh tahun, dan di usianya yang ke-23 ia digulingkan dan dibunuh di Damaskus. Di sela-sela pembangunan ini, sang sultan terpaksa harus dicopot jabatannya sebanyak 2 kali. Ia juga harus bolak-balik Mesir-Syiria untuk meredam pemberontakan. Tapi perjuangannya itu tak sia-sia. Khanqah akhirnya bisa berdiri megah.
Awalnya kompleks direncanakan sebagai pusat perumahan daerah. Pemakaman Muslim abad pertengahan bukan semata-mata makam orang mati tapi juga sebagai istana dan hunian. Selain itu juga ada ruangan untuk para sufi dan pelajar. Bangunan ini dileangkapi dengan dua menara kembar, dua kubah kembar dan dua sabil kuttab (tempat singgah), masing-masing di sebelah kanan dan kiri. Di bawah kedua kubah itu terdapat makam sultan Barquq dan ayahnya.
Menariknya, bangunan ini memiliki banyak ruang tapi tanpa pembatas yang jelas. Sang arsitek mampu membuat ruangan besar yang simetris. Ini bukan bentuk yang lazim pada masa itu. Di sudut barat daya ada portal trilobed di sebelah kiri sabil kuttab. Ada portal lain di utara. Di sudut barat juga ada sabil kuttab lagi. Portal-portal ini tidak identik, keduanya memiliki keong pada stalaktit dan blazonnya. Di sisi utara ada lorong yang dimulai di sisi kiri bangunan dan mengarah hampir ke makam ayah Barquq. Diperkirakan lorong ini digunakan sebagai tempat berdoa untuk orang yang mati.
Di atas makam Barquq dan ayhanya ada Kubah luar yang terbuat dari batu terbesar pertama di era Mamluk. Diameternya lebih dari empat belas meter. Sebenarnya kubah Imam Syafi'i masih lebih besar dari kubah ini, hanya saja kubah itu terbuat dari kayu. Sebuah pola zigzag (chevron) menghiasi eksteriornya.  zona transisinya tidak biasa. kubah ini diukir dengan model satu cekung dan satu cembung sehingga menciptakan pola bergelombang. Sebenarnya di bawah kubah itu ada kubah lebih kecil yang terbuat dari batu bata. Namun sayangnya tak bisa terlihat dari luar.
Di sisi barat laut terdapat dua menara yang menjulang ke angkasa. Menara itu terdiri dari tiga struktur. Bagian bawah menara itu berbentuk kotak. Tingkat kedua membentuk silinder. Tingkat ketiga berbentuk tiang-tiang segi delapan dan puncaknya bulat seperti telur diakhiri dengan struktur tiang melancip.
Dalam bangunan ada sebuah halaman, ruang terbuka tanpa atap. Di tengah-tengahnya terdapat tempat wudhu yang kini tidak berfungsi lagi. Di sisi kanan-kiri halaman itu, ada ruwaq-ruwaq yang digunakan sebagai madrasah dengan pintu-pintu melengkung yang khas. 
Di sudut barat lau sebenarnya ada tangga untuk menuju lantai dua. Di lantai dua terdapat lorong-lorong dan bilik-bilik kamar. Namun tampaknya ruangan ini sudah tak difungsikan lagi.
Dinding-dinding bangunan ini tidak dicat juga tidak dimarmer atau dikeramik, hanya coklat polos. Di samping mihrab ada dikka, tempat al-Qur’an dilantunkan. Ia diapitr oleh dua buah relung yang lebih kecil. Di situ ada sebuah ukiran menarik berpola geometris dan bunga yang ditambahkan oleh Sultan Qaitbay tahun 1483. Di background mimbar bisa ditemukan tempat lampu minyak yang diapit sepasang lilin yang diukir.
Makam sebelah utara adalah makam Barquq dan Faraj bersama anak yang terakhir, sedangkan makam selatan adalah makam Shiriz dan Shakra. Kedua makam itu memiliki pintu masuk yang tertutup oleh kisi kayu dengan ukiran pola geometris. Interior kubahnya sangat menakjubkan. Hiasan geometri yang dilukis di bawah kubah itu berwarna merah kecoklatan, sangat indah. Di tepi hiasan ada jendela yang tertutup kaca warna-warni, sehingga sinar matahari yang masuk tampak memperindah ukiran di dalamnya.

0 comments:

Post a Comment


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India