Masjid ini awalnya adalah khanqah, semacam
pondok untuk para sufi. Mulai dibangun pertama kali pada 1400 M oleh Sultan
Faraj Ibn Barquq (1382-1399 AD) untuk memenuhi permintaan ayahnya yang ingin
dimakamkan di dekat makam para sufi di kompleks pemakaman bagian utara (the
city of dead). Pembangunannya baru selesai 11 tahun kemudian, tapi setahun
sebelumnya sudah ada peresmian yang menghadirkan 40 orang. Masjid ini terkenal
sebagai masjid terbesar di kawasan itu, hingga sekarang. Sultan Barquq akhirnya
dimakamkan di kompleks ini, di dekat makam ayahnya, Anas (1382). Sultan Barquq
tercatat sebagai raja Mamluk Burgi pertama yang dikubur di kawasan ini.
Khanqah dibangun
dengan tujuan urbanisasi situs. Sayangnya sebelum rencana ini terealisasi,
Sultan Faraj sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Oleh sejarawan abad kelima
belas, al-Maqrizi, dia digambarkan sebagai "raja yang paling tragis di
Mesir". Sultan Faraj naik takhta pada usia sepuluh tahun, dan di usianya
yang ke-23 ia digulingkan dan dibunuh di Damaskus. Di sela-sela pembangunan
ini, sang sultan terpaksa harus dicopot jabatannya sebanyak 2 kali. Ia juga
harus bolak-balik Mesir-Syiria untuk meredam pemberontakan. Tapi perjuangannya
itu tak sia-sia. Khanqah akhirnya bisa berdiri megah.
Awalnya kompleks direncanakan sebagai pusat
perumahan daerah. Pemakaman Muslim abad pertengahan bukan semata-mata makam
orang mati tapi juga sebagai istana dan hunian. Selain itu juga ada ruangan untuk
para sufi dan pelajar. Bangunan ini dileangkapi dengan dua menara kembar, dua
kubah kembar dan dua sabil kuttab (tempat singgah), masing-masing di sebelah
kanan dan kiri. Di bawah kedua kubah itu terdapat makam sultan Barquq dan
ayahnya.
Menariknya, bangunan ini memiliki banyak ruang
tapi tanpa pembatas yang jelas. Sang arsitek mampu membuat ruangan besar yang
simetris. Ini bukan bentuk yang lazim pada masa itu. Di sudut barat daya ada
portal trilobed di sebelah kiri sabil kuttab. Ada portal lain di utara. Di
sudut barat juga ada sabil kuttab lagi. Portal-portal ini tidak identik, keduanya
memiliki keong pada stalaktit dan blazonnya. Di sisi utara ada lorong yang
dimulai di sisi kiri bangunan dan mengarah hampir ke makam ayah Barquq. Diperkirakan
lorong ini digunakan sebagai tempat berdoa untuk orang yang mati.
Di atas makam Barquq dan ayhanya ada Kubah
luar yang terbuat dari batu terbesar pertama di era Mamluk. Diameternya lebih
dari empat belas meter. Sebenarnya kubah Imam Syafi'i masih lebih besar dari
kubah ini, hanya saja kubah itu terbuat dari kayu. Sebuah pola zigzag (chevron)
menghiasi eksteriornya. zona transisinya
tidak biasa. kubah ini diukir dengan model satu cekung dan satu cembung sehingga
menciptakan pola bergelombang. Sebenarnya di bawah kubah itu ada kubah lebih
kecil yang terbuat dari batu bata. Namun sayangnya tak bisa terlihat dari luar.
Di sisi barat laut terdapat dua menara yang
menjulang ke angkasa. Menara itu terdiri dari tiga struktur. Bagian bawah
menara itu berbentuk kotak. Tingkat kedua membentuk silinder. Tingkat ketiga
berbentuk tiang-tiang segi delapan dan puncaknya bulat seperti telur diakhiri
dengan struktur tiang melancip.
Dalam bangunan ada sebuah halaman, ruang
terbuka tanpa atap. Di tengah-tengahnya terdapat tempat wudhu yang kini tidak
berfungsi lagi. Di sisi kanan-kiri halaman itu, ada ruwaq-ruwaq yang digunakan
sebagai madrasah dengan pintu-pintu melengkung yang khas.
Di sudut barat lau sebenarnya ada tangga untuk
menuju lantai dua. Di lantai dua terdapat lorong-lorong dan bilik-bilik kamar.
Namun tampaknya ruangan ini sudah tak difungsikan lagi.
Dinding-dinding bangunan ini tidak dicat juga
tidak dimarmer atau dikeramik, hanya coklat polos. Di samping mihrab ada dikka,
tempat al-Qur’an dilantunkan. Ia diapitr oleh dua buah relung yang lebih kecil.
Di situ ada sebuah ukiran menarik berpola geometris dan bunga yang ditambahkan
oleh Sultan Qaitbay tahun 1483. Di background mimbar bisa ditemukan tempat
lampu minyak yang diapit sepasang lilin yang diukir.
Makam sebelah utara adalah makam Barquq dan
Faraj bersama anak yang terakhir, sedangkan makam selatan adalah makam Shiriz
dan Shakra. Kedua makam itu memiliki pintu masuk yang tertutup oleh kisi kayu
dengan ukiran pola geometris. Interior kubahnya sangat menakjubkan. Hiasan
geometri yang dilukis di bawah kubah itu berwarna merah kecoklatan, sangat indah.
Di tepi hiasan ada jendela yang tertutup kaca warna-warni, sehingga sinar
matahari yang masuk tampak memperindah ukiran di dalamnya.
0 comments:
Post a Comment