Sunday 25 November 2012

Kompleks Pemakaman Amir Qurqumas



Kompleks pemakaman Amir Qurqumas ini berdampingan dengan makam Sultan Inal. Pada awalnya, Qurqumas adalah budak Sultan Qaytbay yang kemudian menjadi amir agung di bawah kepemimpinan Sultan al-Ghuri. Dia adalah komandan perang. Di hari kematinnya ia masih menjabat sebagai amir agung yang anti Ottoman.
Ibnu Iyas 'memberikan kita dengan obituari dan laporan pada pemakamannya, yang secara historis account menarik dari upacara ini selama periode mumluk:
Menurut Ibnu Ilyas, kematian Qurqumas terjadi pada hari Selasa tanggal 23 (Ramadhan). Saat itu Kairo berkabung. Prosesi pemakamannya diikuti oleh banyak orang, mulai dari pejabat hingga masyarakat awam.
Qurqumas adalah seorang perwira yang disegani. Ia memulai karirnya sebagai pelayan kedua kerajaan. Kemudian menjadi Komandan yang membawahi 1.000 tentara, Komandan Pengawal, dan akhirnya diangkat menjadi gubernur provinsi Aleppo pada masa pemerintahan Ashraf Janbalat, meskipun ia tidak pernah mencicipi jabatan itu. Ia dipenjarakan bersama sejumlah perwira yang lain di benteng Damaskus karena kecenderungannya kepada Tumanbay Amir Dawadar yang diangkat sebagai Sultan di Syiria.
Namun, setelah al-Ghuri berkuasa, ia dibebaskan dan dipanggil ke Kairo dan dilantik sebagai Menteri Perang. Tugasnya kemudian digantikan oleh Marsekal Qayt Rajabi ia dijebloskan ke penjara untuk kedua kalinya, tepatnya di Alexandria pada tahun 1505. Total, ia menjabat sebagai Marsekal selama enam tahun lebih 23 hari. Di usianya ke-60 dia jatuh sakit. Dia akhirnya berpulang ke haribaan ilahi dengan meninggalkan empat anak-anak dan kekayaan senilai sekitar 70.000 dinar (di luar asset bergerak nya). Dia meninggal sebelum Ottoman menggulingkan rezim Mamluk Mesir antara tahun 1.516 dan 1517.
Kompleks ini sempat dialih fungsikan untuk tujuan militer (sebagai gudang penyimpanan mesiu). Di depannya juga dibangun pabrik batu bata yang sangat sederhana. 
Masjid ini hanyalah salah satu dari sejumlah bangunan yang dibangun di kompleks Ququmas. Sebenarnya masih ada bangunan lain termasuk dapur, gudang, penginapan, sumur, kandang ternak dan tempat wudhu.
Kompleks pemakaman ini memiliki tata letak yang hampir mirip dengan Masjid Sultan Qaytbay. Sistem pengajaran di kompleks ini tampaknya tidak memiliki ritual-ritual khusus.
Menara masjid berada di sisi kanan, sementara sabil kuttabnya di sisi kiri. Kubahnya sendiri terletak di sudut tenggara bangunan berdampingan dengan ruang salat. Kubah ini memiliki proporsi dan skala yang sama dengan kubah Qaytbay meski ukiran geometrisnya tak serumit Qaytbay. Ukiran kubah ini berpola belah ketupat di bagian bawah dan pola zigzag di bagian atas.
Sedangkan menaranya bermotif belah ketupat di bagian tengah. Bagian atas terdiri dari susunan tiang-tiang yang menyangga puncaknya. Bentuknya hampir mirip menara Masjid Sultan Inal dan Qaytbay. Di sana juga ada tiga pilar pendukung yang digunakan untuk menggantung lampu masjid.
Di kompleks ini terdapat sebuah istana yang telah direservasi. Istana ini berupa sebuah lorong di sisi selatan makam. Hunian ini memiliki besi-besi besar beratapkan bukaan melengkung yang melingkupi sudut-sudut makam. Bangunan ini dapat dicapai dari pintu utama di halaman atau dari tangga internal di sisi lain dari makam. Di lantai dasar disediakan gudang dan kandang ternak. Sementara di lantai atas terdapat halaman terbuka, aula, kamar tidur, dan toilet. Desain interior seperti ini sering digunakan oleh yayasan-yayasan keagamaan saat itu.
Dengan demikian, kompleks Barsbay memiliki apartemen yang berdampingan dengan bangunan utama. Apartemen dua lantai ini berdiri di kedua sisi jalan menuju pemakaman. Salah satu sisinya masih bertahan hingga sekarang. Sedangkan sisi yang lain hamper runtuh. Ruangan-ruangannya diatur secara simetris di sepanjang koridor, setiap unitnya dilengkapi dengan tangga spiral sendiri. Masing-masing tangga memutar searah jarum jam. Ternyata ada filosofi tersendiri di sini. Untuk meniti tangga ini, Seseorang harus melangkah pertama kali dengan kaki kanannya. Apartemen ini bisa dihuni oleh delapan anggota yayasan, beserta keluarganya masing-masing. Selain difungsikan sebagai masjid, bangunan ini juga difungsikan sebagai Khanqah (kediaman para sufi).
Pada tahun 1983-1988, kompleks ini telah diperbaiki oleh Tim Restorasi Monumen Islam atas kerja sama Mesir dan Polandia. Saat ini, restorasi kompleks ini berada di bawah pengawasan Departemen Kebudayaan. Selama proses restorasi ini, kediaman sang pendiri sempat rusak parah akibat gempa bumi pada tahun 1992. Proyek ini mengambil pendekatan yang menarik. Mereka tidak memindah puing-puing sisa reruntuhan bangunan dan membiarkannya dalam keadaaan terbuka untuk menunjukkan sisi fungsional bangunan yang sebenarnya. 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India