Kompleks pemakaman Amir Qurqumas ini berdampingan dengan
makam Sultan Inal. Pada awalnya, Qurqumas adalah budak
Sultan Qaytbay yang kemudian menjadi amir agung di bawah kepemimpinan Sultan
al-Ghuri. Dia adalah komandan perang. Di hari kematinnya ia masih menjabat
sebagai amir agung yang anti Ottoman.
Ibnu Iyas 'memberikan kita dengan obituari dan laporan pada
pemakamannya, yang secara historis account menarik dari upacara ini selama
periode mumluk:
Menurut Ibnu Ilyas, kematian Qurqumas terjadi pada hari Selasa
tanggal 23 (Ramadhan). Saat itu Kairo berkabung. Prosesi pemakamannya diikuti
oleh banyak orang, mulai dari pejabat hingga masyarakat awam.
Qurqumas adalah seorang perwira yang disegani. Ia memulai
karirnya sebagai pelayan kedua kerajaan. Kemudian menjadi Komandan yang
membawahi 1.000 tentara, Komandan Pengawal, dan akhirnya diangkat menjadi
gubernur provinsi Aleppo pada masa pemerintahan Ashraf Janbalat, meskipun ia
tidak pernah mencicipi jabatan itu. Ia dipenjarakan bersama sejumlah perwira
yang lain di benteng Damaskus karena kecenderungannya kepada Tumanbay Amir
Dawadar yang diangkat sebagai Sultan di Syiria.
Namun, setelah al-Ghuri berkuasa, ia dibebaskan dan
dipanggil ke Kairo dan dilantik sebagai Menteri Perang. Tugasnya kemudian digantikan
oleh Marsekal Qayt Rajabi ia dijebloskan ke penjara untuk kedua kalinya,
tepatnya di Alexandria
pada tahun 1505. Total, ia menjabat sebagai Marsekal selama enam tahun lebih 23
hari. Di usianya ke-60 dia jatuh sakit. Dia akhirnya berpulang ke haribaan
ilahi dengan meninggalkan empat anak-anak dan kekayaan senilai sekitar 70.000
dinar (di luar asset bergerak nya). Dia meninggal sebelum Ottoman
menggulingkan rezim Mamluk Mesir antara tahun 1.516 dan 1517.
Kompleks ini sempat dialih fungsikan untuk tujuan militer
(sebagai gudang penyimpanan mesiu). Di depannya juga dibangun pabrik batu bata
yang sangat sederhana.
Masjid ini hanyalah salah satu dari sejumlah bangunan yang
dibangun di kompleks Ququmas. Sebenarnya masih ada bangunan lain termasuk
dapur, gudang, penginapan, sumur, kandang ternak dan tempat wudhu.
Kompleks pemakaman ini memiliki tata letak yang hampir
mirip dengan Masjid Sultan Qaytbay. Sistem pengajaran di kompleks ini tampaknya
tidak memiliki ritual-ritual khusus.
Menara masjid berada di sisi kanan, sementara sabil
kuttabnya di sisi kiri. Kubahnya sendiri terletak di sudut tenggara bangunan
berdampingan dengan ruang salat. Kubah ini memiliki proporsi dan skala yang
sama dengan kubah Qaytbay meski ukiran geometrisnya tak serumit Qaytbay. Ukiran
kubah ini berpola belah ketupat di bagian bawah dan pola zigzag di bagian atas.
Sedangkan menaranya bermotif belah ketupat di bagian tengah.
Bagian atas terdiri dari susunan tiang-tiang yang menyangga puncaknya.
Bentuknya hampir mirip menara Masjid Sultan Inal dan Qaytbay. Di sana juga ada tiga pilar
pendukung yang digunakan untuk menggantung lampu masjid.
Di kompleks ini terdapat sebuah istana yang telah
direservasi. Istana ini berupa sebuah lorong di sisi selatan makam. Hunian ini
memiliki besi-besi besar beratapkan bukaan melengkung yang melingkupi
sudut-sudut makam. Bangunan ini dapat dicapai dari pintu utama di halaman atau
dari tangga internal di sisi lain dari makam. Di lantai dasar disediakan gudang
dan kandang ternak. Sementara di lantai atas terdapat halaman terbuka, aula,
kamar tidur, dan toilet. Desain interior seperti ini sering digunakan oleh yayasan-yayasan
keagamaan saat itu.
Dengan demikian, kompleks
Barsbay memiliki apartemen yang berdampingan dengan bangunan utama.
Apartemen dua lantai ini berdiri di kedua sisi jalan menuju pemakaman. Salah
satu sisinya masih bertahan hingga sekarang. Sedangkan sisi yang lain hamper
runtuh. Ruangan-ruangannya diatur secara simetris di sepanjang koridor, setiap
unitnya dilengkapi dengan tangga spiral sendiri. Masing-masing tangga memutar
searah jarum jam. Ternyata ada filosofi tersendiri di sini. Untuk meniti tangga
ini, Seseorang harus melangkah pertama kali dengan kaki kanannya. Apartemen ini
bisa dihuni oleh delapan anggota yayasan, beserta keluarganya masing-masing. Selain
difungsikan sebagai masjid, bangunan ini juga difungsikan sebagai Khanqah
(kediaman para sufi).
Pada tahun 1983-1988, kompleks ini telah diperbaiki oleh
Tim Restorasi Monumen Islam atas kerja sama Mesir dan Polandia. Saat ini, restorasi
kompleks ini berada di bawah pengawasan Departemen Kebudayaan. Selama proses
restorasi ini, kediaman sang pendiri sempat rusak parah akibat gempa bumi pada
tahun 1992. Proyek ini mengambil pendekatan yang menarik. Mereka tidak memindah
puing-puing sisa reruntuhan bangunan dan membiarkannya dalam keadaaan terbuka
untuk menunjukkan sisi fungsional bangunan yang sebenarnya.