Friday 30 November 2012

City Of The Dead: Istana-Istana Megah di Atas Kuburan



pinggiran ibu kota Kairo terdapat area pemakaman yang sangat luas, kawasan yang membentang di bawah bukit Mukattam ini lebih dari Enam kilo luasnya dan biasa disebut City Of The Dead.
Selain City Of The Dead, penduduk disana juga menyebutnya Qorrofah Kubro, sebuah nama kabilah dari Yaman yang datang pada waktu sahabat Amr Bin Ash menaklukan Mesir.
Sudah menjadi tradisi bahwa Dinasti Mamalik di Mesir menjadikan kawasan luas ini sebagai kuburan bagi sultan dan amir-amirnya, bukan hanya itu, mereka juga membangun Masjid, tempat belajar (Madrasah), bangunan antik untuk menyepi para sufi (Khanqah). Dan Menjadikan tempat ini layaknya kumpulan Istana-Istana yang megah nan Indah.
Namun, sebelum dinasti mamluk berkuasa, lokasi ini pada awalnya merupakan sebuah lapangan pacuan kuda (hippodrome). Kemudian, pada zaman Mamluk awal, lahan tersebut dialih fungsikan menjadi tempat pemakaman bagi para sufi.
Lokasinya yang jauh dari pusat keramaian, membuat para imam sufi kerap menyepi dan mengasingkan diri ke tempat tersebut. Mereka pun kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat khusus untuk melakukan ritual tasawuf. Sejak itu area ini juga menjadi tempat pemakaman hingga saat ini.
Di mulai dari sisi utara Qorrafah Kubro tepatnya di jalan sultan ahmad beberapa meter dari jalan Al-Azhar, berdiri sebuah bangunan persegi yang berkubah dan membelah jalan, yakni makam Qonsuh Abu Sa’id, beliau sempat menjadi sultan selama setahun mengantikan sultan Qaytbay sebelum diasingkan ke Alexandria.
Sekitar seratus meter kearah selatan, terdapat bangunan yang lebih besar, Sebuah komlpek yang dibangun pada tahun 1451-1456 M ini mulanya hanya pemakaman indah yang dibangun oleh sultan Inal saat masih menjadi amir, kemudian setelah menjadi sultan, dibangun disekitarnya sebuah Khanqah, madrasah, masjid dan sabil kutab di sekeliling makam. Sultan inal adalah Sultan ke-12 Dinasti Mamluk Burgi.
Disebelah kanan komplek sultan Inal terdapat komplek Amir Qurqumas, bangunannya menyerupai sebuah masjid. Masjid hanya salah satu dari sejumlah banguan yang dibangun di komplek Air Qurqumas karena disamping-samping nya terdapat dapur, gudang penginapan, sumur, kandang ternak dan tempat wudlu.  pada awalnya Qurqumas adalah seorang budak dari Sultan Qaytbay yang kemudian menjadi amir agung dibawah kemimpinan sultan Al-Ghuri.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke komplek Farag bin Barquq, bangunan masjid ini awalnya adalah khanqah, semacam pondok untuk para sufi. Mulai dibangun pertama kali pada 1400 M oleh Sultan Faraj Ibn Barquq (1382-1399 M) untuk memenuhi permintaan ayahnya yaitu sultan Ad-Dhohir Barquq yang ingin dimakamkan di dekat makam para sufi dan ayahnya di kompleks pemakaman bagian utara (the city of dead). Pembangunannya baru selesai 11 tahun kemudian, tapi setahun sebelumnya sudah ada peresmian yang menghadirkan 40 orang pengikut sufisme.


Bangunan Khanqah ini memiliki dua buah menara kembar, kubah raksasa kembar, dan dua buah pintu masuk kembar yang tepat berada di kedua sisi ujung kanan dan kiri bangunan.
Masjid ini terkenal sebagai masjid terbesar di kawasan itu, hingga sekarang. Sultan Barquq akhirnya dimakamkan di kompleks ini, di dekat makam para sufi dan ayahnya, Anas (1382). Sultan Barquq tercatat sebagai raja Mamluk Burgi pertama yang dimakamkan di kawasan ini.
Menariknya, bangunan ini memiliki banyak ruang tapi tanpa pembatas yang jelas. Sang arsitek mampu membuat ruangan besar yang simetris. Ini bukan bentuk yang lazim pada masa itu.
Bangunan tersebut berbentuk simetris berdenah bujur sangkar dengan ukuran 73 X 73 meter persegi. Tata letak bangunan mengedepankan pola hypostyle dengan sahn (halaman dalam) pada bagian tengah, juga berdenah bujur sangkar.
Tidak jauh dari situ, terdapat komplek sultan Al-asyraf Barsbay, Seperti masjid Barquq, kompleks pemakaman ini terdiri dari makam, madrasah dan Dua sabil kuttab. Bangunan utamanya terlihat elegan. Memiliki Dua ruangan berkubah yang dihubungkan dengan sepasang lorong. Bangunan madrasah memiliki ruangan untuk sultan dan seorang sufi yang menjadi gurunya serta berdampingan dengan kamar para muridnya.
Pada mulanya, Al-Asyraf Abu Nasr Barsbay adalah budak Sirkasia yang dibeli oleh pedagang Yahudi dan dibawa ke Aleppo Syiria. Ia kemudian dibeli oleh Barquq dan dibawa ke Kairo. Ia diberi mandat sebagai pengawal internal di dalam benteng kerajaan.
Di masa pemerintahan Sultan Mu’ayyad Shah, ia diangkat sebagai pangeran dan dipercaya sebagai wakil sultan di Tripoli pada tahun 1418. Berkat jasa Sultan Shalih Muhammad bin Tatr, ia diangkat sebagai wakil sultan di Mesir. Akhirnya, pada tahun 1422 ia menyandang gelar sultan yang memegang tampuk kekuasaan selama 16 tahun.


Beberapa Ratus meter dari komplek sultan Al-Asyraf Barsbay terdapat komplek sultan Qaytbay, Salah satu monumen utama yang bisa dijadikan tolok ukur masa sultan Qaybay  adalah kompleks masjid Qaytbay yang dibangun antara tahun 1472 sampai 1474 M. Sebenarnya kompleks ini terdiri dari masjid, madrasah dan makam pendirinya. Tapi sayangnya, kini tinggal tersisa bangunan masjidnya yang berkubah dan bermenara tunggal.
Di sebelah kiri bangunan ada sabil  kuttab. Sementara sebelah kanan ada menara. Di sisi tenggara ada kubah kecil tapi megah. Di bawah kubah itu terdapat makam pendiri masjid. Ukiran pada kubah tersebut berpola lurus berlapis bintang berukir yang ditumpangkan pada ukiran arabesque bergelombang.
Qaytbay adalah salah satu sultan Barsbay dinasti Mamluk. Pada awalnya, Mamluk adalah sebutan untuk seorang budak. Qaytbay sendiri awalnya dibeli seharga lima puluh dinar. Setelah ditebus, Qaytbay kemudian meniti karir hingga menjadi komandan tentara sampai akhirnya menjadi sultan. Dia memerintah cukup lama, dari tahun 1.468 sampai 1.496 M. Rekornya hanya bisa dipecahkan oleh Nasir Muhammad. Dia terkenal karena kekuatan staminanya dan kehebatan bela dirinya. Prioritas utama pemerintahannya adalah mengembangkan hubungan diplomatik dengan Turki Utsmani dan promosi perdagangan, terutama dengan Italia.
Sebanarnya masih banyak bangunan bersejarah di daerah ini tapi Lima tempat ini (Dari sultan Inal sampai Sultan Qaytbay) yang paling megah di pemakaman utara kairo.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India