tag:blogger.com,1999:blog-65891233100579437152024-02-20T09:15:38.098-08:00GeTiVigamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-32564522255731528062013-05-19T10:22:00.002-07:002013-05-19T10:26:02.985-07:00Masjid Ahmad bin Thulun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Dalam sejarah mesir, Ahmad bin thulun adalah seorang yang berani menantang sejarah. Ia adalah keturunan thulun, seorang budak (mamaluk) yang menjadi kepercayaan sultan dinasti abbasiyah di baghdad. Ketika didaulat menjadi gubernur mesir oleh pemerintahan abbasiyah menggantikan ayah tirinya Bak bak al turki 254/858 M, ia melepaskan diri, membentuk sebuah gerakan sparatis dan membangun dinasti thuluniyyah. Dinasti yang bebas dari kungkungan politik pemerintahan abbasiyah pada era al-Mu'tashim billah.<br />
<br />
Ahmad bin thulun telah mengangkat derajat kaum sudra (mamalik, budak) yang selama ini hanya menjadi pesuruh dan pembantu kerajaan.<br />
<br />
Setelah berhasil menghimpun kekuatan di mesir, langkah pertama yang ia lakukan adalah membangun ibu kota. Ibu kota tersebut di beri nama madinat al-Qathai'. Ia pun membangun istana kerajaannya di atas jabal muqatham. Setelah kota yang diidamkannya itu terwujud, terbesit dalam hatinya untuk membangun sebuah masjid agung di tengah kota.<br />
<br />
Jika dilihat dari sisi tata kota, Ahmad bin thulun terinspirasi dengan kota tempat ia tumbuh dewasa, samara,di kawasan irak. Keterpengaruhan Ini bias dilihat dari tata kota yang di atur sendiri oleh Ahmad bin thulun. Ia membagi kota ke dalam bebearapa komplek yang terpisah. Setiap komplek dibangun beberapa rumah. Dan jalan-jalan yang menghubungkan antar komplek yang memutari kota. Persis seperti kota samara.<br />
<br />
Said bin katib al-Farghani<br />
Nama ini tidak bisa dipisahkan dengan sejarah pembangunan yang digalakkan oleh Ahmad bin thulun. Betapa tidak, said bin katib al farghani lah yang mewujudkan impian ahmad bin thulun untuk membangun kota. Ia telah berjasa membangun sebuah tampungan air untuk kehidupan masyarakat madinat al-Qathai'. Said bin katib al-faeghani adalah seorang arsitek ulung yang beragama masehi.<br />
<br />
Setelah merampungkan proyek madinat al-Qathai', said bin katib al-farghani terkena fitnah. Ia dianggap menjegal kuda yang ditunggangi ahmad bin thulun ketia melakukan sidak di tempat pembangunan madinat al-Qathai'. Karena sentiment agama ia pun dihukum, dicambuk, dan dijebloskan ke dalam penjara. <br />
<br />
Ketika sedang mendekam dipenjara, said mendengar kabar bahwa ahmad bin thulun berkeinginan membangun masjid terbesar yang ada di mesir yang disangga dengan 300 lebih tiang marmer. Tetapi impian tersebut mustahil diwujudkan kecuali dengan mengambil tiang-tiang marmer yang menyangga gereja-gereja kuno di mesir.<br />
<br />
Said bin katib akhirnya menulis surat kepada ahmad bin thulun yang berisi: saya mampu membangunkan anda masjid terbesar di mesir hanya dengan dua tiang untuk menyangga mihrab.<br />
<br />
Ahmad bin thulun langsung memanggilnya dan meminta sketsa bangunan yang digambar di atas kulit hewan. Ia puas dengan sketsa yang diberikan dan membebankan proyek yang sangat besar itu di atas pundak said bin katib al-farghani. Selain besar dan tak tertandingi, Ahmad ibn thulun ingin masjidnya tahan api dan tidak hancur saat terkena banjir. Lagi-lagi said bin katib mengiyakan keinginan sang sultan dan menyanggupinya.<br />
<br />
Dana yang tak terkira pun dikucurkan dari brangkas pemerintah. Dan sang arsitek mendapat imbalan yang begitu besar, 10000 dinar emas, atas usahanya mewujudkan impian sang sultan.<br />
<br />
Arsitektur masjid ahmad bin thulun memang banyak memukau dunia. Corak melengkung yang menghiasi masjid sudah bisa dibangun 2 abad sebelum corak ini berkembang pada arsitektur bangunan di inggris.<br />
<br />
bangunan masjid<br />
<br />
Tidak ada bukti yang jelas kapan masjid ini mulai dibangun. Namun berdasarkan papan marmer yang ada diarah kiblat, masjid ini rampung pada tahun 265 H/879 M. ahli sejarah memperkirakan pembangunan masjid berlangsung antara 263-265 H. dengan demikian, masjid ahmad bin thulun adalah masjid ke-3 yang di bangun di mesir. Meski demikian, masjid ini bisa dikategorikan masjid tertua yang masih utuh dan konstruk bangunannya tidak berubah.<br />
<br />
Sebab, Masjid Amru bin Ash, meski didaulat sebagai masjid pertama yang beridiri di mesir, tapi konstruk bangunannnya sudah tidak asli. Ia sudah mengalami perbaikan berkali-kali terutama pasca kebakaran hebat yang melahap seluruh kota fustat. Masjid yang kedua berdiri adalah masjid al-'askar (169 H). hanya saja masjid ini sudah hancur dan tidak lagi bisa dikenali bentuk dan konstruk bangunannya.<br />
<br />
Masjid Ahmad bin thulun berbentuk persegi dengan luas kurang lebih 162,5 x 161,5 m. di tengah masjid terdapat ruangan terbuka tak beratap yang sangat luas. Luasnya sekitar 92,5 x 91,80 m. <br />
<br />
Dibagian luar masjid ada ruang-ruangan terbuka tanpa atap (arwiqah) yang mengelilingi masjid, kecuali bagian kiblat. Ruangan-ruangan ini sering disebut dengan ziyadah. Model bangunan seperti ini banyak ditemukan di masjid-masjid kota samara. Masjid mempunyai pintu yang sangat banyak, 42 pintu. 21 diantaranya pintu asli masjid dan sisanya adalah pintu-pintu ziyadah.<br />
<br />
Dekorasi bagian dalam masjid sangat indah dan menawan. Ruangan terbuka dalam masjid dikelilingi oleh arwiqah (ruangan-ruangan) di tiga penjuru, selatan, utara dan barat. Setiap ruwaq memiliki tembok besar yang menyerupai tiang. Tembok tersebut penuh dengan kaligrafi-kaligrafi bercorak arabesque. Bagian atas tembok terdapat jendela yang berbentuk seperti mihrab kecil berhiaskan ukiran-ukiran khas arab.<br />
<br />
Pada sisi kiblat, terdapat 5 ruwaq yang beratapkan kayu, dengan tembok yang penuh hiasan dari ukiran batu kapur. Tepat dibawah atap terdapat kayu yang memanjang mengelilingi ruwaq qiblat berpahatkan kaligrafi arab corak kufi yang sangat indah. Terpahat di sana surat al-Baqarah dan ali imran.<br />
<br />
Ornament-ornamen menariik terdapat di 4 sisi tembok masjid dengan corak yang bermacam-macam. Pada tembok tersebut terdapat 129 jendela yang dikelilingi oleh kaligrafi berbahan kapur.<br />
<br />
Pada sisi kiblat, terdapat 5 mihrab kecil dan satu mihrab utama. Mengenai sejarah mihrab-mihrab ini, para sejarawan mempunyai ksimpulan yang berbeda-beda. Sebagian mengatakan bahwa banyaknya mihrab menunjukkan pluralisme madzhab di mesir. Hal yang sama terjadi di masjid umawi di damaskus. Ibn katsir menyebutkan bahwa taqiyudin bin marahil membangun dua mihrab di masjid umawi, hanafi dan hambali.<br />
<br />
Su'ad mahir seorang pemerhati bangunan islam mesir mempunyai pendapat lain. Baginya mihrab adalah bukti atau prasasti peresmian pasca renovasi masjid yang telah dilakukan oleh dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di mesir. Sebagai bukti pernyataannya, ia menyebutkan ada dua mihrab di masjid Ahmad bin thulun yang dibangun pada masa dinasti fatimiyyah yang bermadzhab syi'ah. Pada konteks yang demikian, pendapat pertama sulit diterima. Sebab masyarakat mesir bisa dikatakan anti terhadap madzhab syi'ah. Meski dinasti fatimiyyah pernah tumbuh di negeri ini.<br />
<br />
Adapun mihrab utama dibangun oleh sultan mansur lajin. Mihrab ini penuh dengan hiasan dan ornament-ornamen khas arab. Kaligrafi yang menghiasinya ditulis dengan tinta emas bertuliskan 'la ilaha illa Allah, Muhammad rasulullah' dengan sangat jelas. Selain itu, mihrab utama juga dipenuhi hiasan dari kaca yang beraneka warna.<br />
<br />
Tepat di tengah ruangan terbuka masjid, terdapat kubah yang cukup besar. Kubah tersebut adalah kubah ketiga yang dibangun di tempat yang sama. Kubah pertama dibangun oleh ahmad bin thulun pada tahum 265 H. kubah ini terbakar dan roboh pada masa al-Aziz billah. <br />
<br />
Pada tahun 385 H, al-Aziz billah membangun kembali kubah yang dulu hancur. Saat sultan mansur lajin berkuasa, kubah tersebut kembali hancur. Tidak ada sebab yang pasti mengenai hancurnya kubah ini. Sultan pun kemudian membangun kubah itu kembali dan masih bertahan sampai sekarang.<br />
<br />
Kubah ini memiliki model yang cukup unik. Di bagian bawah berbentuk persegi dengan empat lubang pintu di setiap sisinya. Tepat di atasnya, terdapat semacam punden berundak bertangga tiga. Punden tersebut dikelilingi oleh jendela yang berbentuk sarang tawon memanjang. Menambah indah arsitektur bersejarah ini. Setelah punden, barulah kubah berbentuk telur itu terpasang. Pada sisi kubah tidak ada ornament-ornamen yang berarti. Hanya tembok berwarna coklat yang polos dengan beberapa jendela kecil.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ4RyCsqAySb3_y7cPH4KPYWSXJJjtlwdhDPnUhxax68urcBRLxI71a0A03CoTgT6Fj4CKspDAj6UuGI86SqG923WC2HtDBGOvuctTP5cS0oPVZckyZwFwTX7bS8fTh1kr4VHgMHMOVnhm/s1600/166066_10200465550300129_155376069_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ4RyCsqAySb3_y7cPH4KPYWSXJJjtlwdhDPnUhxax68urcBRLxI71a0A03CoTgT6Fj4CKspDAj6UuGI86SqG923WC2HtDBGOvuctTP5cS0oPVZckyZwFwTX7bS8fTh1kr4VHgMHMOVnhm/s400/166066_10200465550300129_155376069_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
pada kubah tersebut ada kaligrafi bercorak kufi dengan sangat jelas bertuliskan Qs almaidah ayat 6. kaligrafi ini menandakan bahwa kubah tersebut adalah tempat untuk berwudhu dan bersuci sebagaimana kubah yang terdapat pada masjid Amr bin Ash di fustat.<br />
<br />
Bagi para pengunjung masjid Ahmad bin Thulun, barangkali akan melihat pemandangan yang tidak dapat ditemukan di masjid lain. Yaitu model menara masjid Ahmad bin thulun. Menara ini tidak lazim sebagaimana menara masjid bersejarah mesir lainnya. Menara dengan model tangga diluar bukan corak arsitektur mesir. Konon tipe ini mengadopsi menara-menara masjid yang ada di kota samara. <br />
<br />
Menara ini mempunyai empat tingkatan. Tingkat pertama berbentuk segi empat. Bagian kedua berbentuk tabung dengan tangga yang melingkarinya. Tingkat ketiga berbentuk segi delapan. Dan bagian atas berbentuk mihrab kecil yang bergelombang.<br />
<br />
Jika diperhatikan ada dua corak yang berbeda di keempat tingkat tersebut. Konon tingkat pertama dan kedua dibangun oleh Ahmad bin thulun. Pada bagian ini nyaris tidak ada ornament atau hiasan-hiasan yang berarti.<br />
<br />
Sedangkan tingkat ketiga dan keempat dibangun oleh sultan mansur lajin pada tahun 696 H. pada bagian ini, ornament dan hiasan-hiasan khas bangunan arab memenuhi sisi-sisi atas menara.<br />
<br />
Al-Maqrizi menyebutkan bahwa di atas menara ada tempat khusus yang digunakan untuk menampung biji-bijian dan makanan burung.</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-24098591111449040162013-02-23T10:59:00.001-08:002013-02-23T10:59:17.648-08:00Masjid Amr bin Ash<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh89BptmY3WGb-NgDaJQwS44iCGN1Vpuuk04RaHCyCQhVblYIeUdrdX5TVM4zE8zO3N7nsLM4QLlEgumNGUfI2HY7CHrxKp5FIF4saqOcxlbsx5bNuZzKzGmJ93tdLv51vyzGh_LOgIbm0_/s1600/525466_434758513275676_1762341576_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh89BptmY3WGb-NgDaJQwS44iCGN1Vpuuk04RaHCyCQhVblYIeUdrdX5TVM4zE8zO3N7nsLM4QLlEgumNGUfI2HY7CHrxKp5FIF4saqOcxlbsx5bNuZzKzGmJ93tdLv51vyzGh_LOgIbm0_/s400/525466_434758513275676_1762341576_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peradaban islam masa lalu selalu meninggalkan warisan yang tak ternilai. Sebagai bukti bahwa islam datang dengan membangun peradaban. Tak terkecuali kisah tentang masuknya islam di bumi fir'aun.<br />Masjid Amr bin Ash. masjid ini dibangun oleh Amr bin Ash pada tahun 21 H/641 M ketika menyebarkan islam di mesir.<br />Masjid yang terletak di kota fustat ini adalah masjid pertama yang didirikan di mesir, bahkan di benua afrika.<br />Selain masjid Amr bin Ash, masjid ini juga seing disebut: masjid Al-Fath, Taj al-Jawami', al-Jami' al-'atiq.<br />Fustat dipilih sebagai tempat yang tepat untuk berdirinya masjid, karena posisinya yang strategis. Ia terletak di delta sungai nil, tepat di timur laut sungai kebanggan rakyat mesir itu. Atau sekitar 2 mil dari kota kairo.<br />Fustat adalah daerah yang subur. Air dan bahan makanan dapat diperoleh dengan mudah. meski demikian, tidak ada bangunan yang menancap disana kecuali sisa-sia benteng tentara babilon dan gereja gantung.<br />Jarak antara masjid dan gereja yang saling berdekatan, mengisyaratkan bahwa islam datang dengan damai dan membawa pesan kedamaian.<br />Masjid Amr bin Ash dulunya hanya sebuah bangunan kecil. Konon panjang bangunannya sekitar 50 dzira' dan luas 30 dzira', dilengkapi dengan 6 buah pintu besar yang nyaris tanpa ornamen. Lantainya pun masih beralaskan pasir coklat yang kasar.<br />Keadaan seperti ini berlangsung sampai tahun 53 H/ 672 M. ketika itu mesir dibawah gubernur Maslamah bin Mukhlad al-Anshary (sebelum Khalifah mu'awiyah bin abi sofyan). Masjid sederhana itu penuh sesak dengan jama'ah. Merekapun mengadukan hal itu pada gubernur Maslamah bin Mukhlad al-Anshari.<br />Tak lama berselang, sang gubernur melayangkan surat kepada khalifah Mu'awiyah. Akhirnya Khalifah mu'awiyah menyambut dengan baik pengaduan itu dan memerintahkan untuk memperlebar bangunan masjid sebelah timur sampai batas kediaman Amr bin Ash.<br />Pada masa ini Masjid Amr bin Ash mulai bersolek dan mempercantik diri.<br />Al-Maqrizi menyebutkan bahwa sejak surat tersebut dilayangkan, perhatian damaskus terhadap masjid Amr bin Ash semakin besar. Sejumlah kas negara terus-menerus mengalir. Dinding, langit-langit dan pintu masjidpun akhirnya terukir. Ornament-ornamen khas suasana arab menghiasi tiang-tiang yang berdiri gagah. Lampu-lampu minyak bergantungan menambah suasana masjid menjadi indah dan terlihat megah.<br />Pasir yang dulu menjadi tempat bersimpuh para jamaah, kini berubah menjadi permadani yang halus dan nyaman.<br />Khalifah Muawiyah juga memerintahkan untuk membangun empat menara yang menjulang tinggi di masjid kota fustat. Sebagai tempat penyeru ketika adzan dikumandangkan.<br />Model bangunan menara, sebenarnya adalah cirri khas bangunan suci kerajaan romawi di damaskus. Kemudian diadopsi oleh para arsitek dinasti Umayyah setelah kerajaan romawi dikalahkan oleh tentara islam. Setelah mengalami akulturasi budaya, akhirnya, menara-menara banyak menghiasi masjid peninggalan dinasti arab-islam.<br />Perluasan kedua.<br />ketika Abdul Aziz bin Marwan memangku jabatan gubernur Mesir, ia berinisiatif untuk memperluas bangunan masjid di sebelah barat. Sebab bagian timur masjid sudah tidak memungkinkan untuk perluasan.<br />Lalu ketika Abdullah bin Marwan menjadi gubernur mesir (89 H), ia memerintahkan untuk meninggikan atap masjid. atap masjid yang lama dirasa terlalu rendah. Sehingga para jamaah yang berpostur tinggi seringkali menundukkan kepala ketika memasuki masjid.<br />Pada tahun 93 H, walid bin Abdul Malik memerintahkan qurrah bin Syarik al-Abbasi seorang arsitek untuk meratakan dan membangun ulang masjid Amr bin Ash. sang arsitek juga membangun mihrab dengan mengadopsi desain mihrab Masjid Nabawi yang dibangun oleh Umar bin Abdul aziz. Yaitu mihrab pertama kali yang dalam sejarah bangunan masjid umat islam. Umar bin Abdul Aziz menjadikan tempat sujud Nabi Muhammad sebagai mihrab yang kemudian diadopsi oleh masjid-masjid di seluruh dunia.<br />Pada masa dinasti abbasiyah, Shalih bin ali, gubernur mesir ketika membangun 40 tiang tambahan untuk menyangga bangunan masjid yang dibangun dengan megah. Ia juga menambahkan ornament-ornamen tertentu pada gerbang utama masjid menambah keindahan dan menjadi bukti masa keemasan dinasti Abbasiyyah.<br />Begitu seterusnya, Masjid Amr bin Ash mengalami perbaikan dan perluasan dibawah pengawasan para gubernur yang memangku wilayah Mesir. Sampai pada kekhalifahan Ma'mun, gubernur Mesir Abdullah bin thahir memperluas bangunan Masjid ini hingga mencapai 120 x 112,5 M. dan sampai sekarang masjid tidak pernah mengalami perluasan lagi, kecuali hanya renovasi dan peremajaan bangunan yang sudah rapuh.<br />Abdullah bin Thahir juga memasang papan hijau bertuliskan ayat-ayat al-Qur'an terpampang di atas bangunan masjid. ia juga membangun tempat wudhu dan minum bagi para jamaah yang berkunjung di masjid. tempat wudhu tersebut terletak tepat ditengah-tengah masjid.<br />Jika dicernati sisi depan masjid, kita akan menemukan sebuah garis yang memanjang dari awal gerbang pintu tengah dan berujung di dinding di atas mihrab yang sekarang bediri. Garis tersebut sebagai penanda yang membagi masjid menjadi dua bagian. Bagian pertama yang membujur ke bagian selatan adalah perluasan bangunan yang dibangun oleh Abdullah bin Thahir. Sedangkan bagian yang membentang luas di sisi utara adalah luas asli masjid sebelum proyek perluasan oleh Abdullah bin Thahir tahun 212 H.<br />Pada masa dinasti Thuluniyah, sebagian besar perluasan yang dibangun Abdyullah bin Thahir pernah mengalami kebakaran termasuk ruwaq di bawah papan hijau (Al-Lauh al-Akhdar). Lalu Khumariyyah bin Ahmad bin thulun memerinahkan untuk membnagun ulang sebagaimana dulu. Pembangunan tersebut menelan biaya sekitar 6400 Dinar. Sebagai bukti peresmian, Khumariyyah menuliskan namanya di sekitar ruwaq berdampingan dengan papan hijau.<br />Pada masa al-Ikhsidiyyah, masjid Amr bin Ash benar menjadi perhatian utama pemerintah. Dana ribuan dinar dikucurkn untuk menghiasi tiang-tiang masjid dengan ornament-ornamen dari emas dan perak. Ayat-ayat Al-Qur'an ditulis pada dinding-dinding masjid dengan tinta emas. Bahkan Abdullah Al-Maqdisi seorang yang telah berkelana mengelilingi tanah arab menyebutkan bahwa Masjid Amr bin Ash lebih besar dan megah di banding Masjid umayyah di damaskus. Ia juga menjadi bangunan paling mewah yang ada di mesir.<br />Meskipun era Fathimiyyah masjid resmi pemerintah berpindah ke masjid Al-Azhar, tidak semerta melupakan masjid Amr bin Ash. Al-Maqrizi menuturkan bahwa khalifah al-Aziz billah memerintahkan untuk menyiapkan dana khusus guna perawatan masjid ini.<br />Sehingga pada tahun 487 H, seluruh atap masjid Amr bin Ash diganti dengan kayu. Pengecatanpun dilakukan berulang-ulang untuk menjaga keelokan masjid.<br />Masa fatimiyyah mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu, mihrab masjid selalu bertuliskan nama khalifah yang memerintah. Mihrab itu pun terus berganti seiring dengan pergantian khalifah. Diantara mihrab-mihrab tersebut ada 3 mihrab yang masih tersisa dan di abadikan di museum peninggalan-peninggalan islam di Kairo.<br />Pada masa ini pun, konon ada sekitar 1982 mushaf yang ditulis dengan tinta emas berjajar rapi di rak-rak yang menempel dinding Masjid Amr bin Ash.<br />Setiap perayaan keagamaan, lebih dari 700 lentera menghiasi seluruh ruangan masjid. dengan lantai beralaskan permadani kualitas terbaik kala itu. Sedangkan pada malam-malam biasa tak kurang dari 100 lentera yang menerangi sisi gelap masjid Amr bin Ash.<br />Masjid Amr bin Ash terbakar<br />Pada tahun 564 H masyarakat fustat membakar kota tersebut. Hal ini dilakukan agar pasukan salib tidak sampai menduduki dan menguasai kota fustat. Selama 54 hari, api membara di tengah-tengah kota dan meruntuhkan semua bangunan megah yang pernah berdiri. Diantaranya adalah Masjid Amr bin Ash.<br />Setelah Shalahuddin Al-Ayyubi mengalahkan tentara salib, kebijakan pertama yang dikeluarkan adalah membangun kembali masjid Amr bin Ash tahun 568 H. puluhan ribu dinar disiapkan untuk membangun kembali masjid kebanggaan masyarakat mesir itu.<br />Masjid pun akhirnya bisa berdiri seperti sedia kala, dengan mihrab yang megah, dinding penuh dengan khat ayat-ayat al-Qur'an dan tiang-tiang berhias dengan ornament dari emas. Dan sebagai peresmian secara simbolik, Shalahuddin Al-ayubi menuliskan namanya pada papan yang berada diatas pintu gerbang masjid.<br />Begitu seterusnya, hingga kekhalifahan berada di tangan dinasti mameluk lalu dinasti usmani masjid ini terus mengalami perbaikan. Sampai datang kolonialis perancis yang menduduki mesir. Keadaan masjid Amr bin Ash tak jauh beda dengan masjid-masjid yang lain. Semua berada diambang kehancuran. Ornament-ornamen hiasan masjid dan atap-atap kayu di curi. Tak luput batu-batu besar yang menyangga bangunan masjid juga dirampas. Bahkan, konon masjid ini hamper roboh.<br />Pasca kolonialisme berakhir baru kemudian masjid Amr bin Ash mengalami perbaikan. sampai sekarang masjid ini menjadi masjid kebanggaan rakyat mesir. Dan menjadi symbol sejarah masuknya islam di bumi Afrika.<br />Sejarah mimbar masjid<br />Setelah masjid berdiri, Amr bin Ash memerintahkan untuk membuat mimbar sebagai tempat khatib menyampaikan khutbah.<br />Dalam laporan tertulisnya kepada khalifah Umar bin Khattab, Amr bin Ash menuliskan perihal mimbar yang ia buat. Lalu Khalifah Umar mengirim surat yang berisi: tidakkah cukup kau menyampaikan khutbah berdiri, dan jamaah duduk bersila dibawahmu?!<br />Sejak balasan itu, Amr bin Ash tidak pernah lagi menggunakan mimbar. Bahkan memerintahkan untuk menghancurkannya.<br />Namun, setelah khalifah Umar wafat, mimbar masjid Amr bin Ash kembali digunakan.<br />Pada tahun 93 H, khalifah walid bin Abdul malik memerintahkan untuk mengganti mimbar yang dibuat pada Amr bin Ash dengan mimbar yang baru. Pada saat itu, hanya masjid Amr bin Ash yang menggunakan mimbar sebagai tempat khutbah. Masjid yang lain hanya menggunakan tongkat yang dipegang oleh sang khatib kala ia menyampaikan khutbah.<br />Sampai datang masa Abdul malik bin Musa bin Nusair memerintah mesir. Ia memerintahkan agar semua masjid dibuatkan mimbar khusus sebagaimana mimbar masjid Amr bin Ash.<br />Tradisi mimbar ini kemudian diikuti oleh masjid-masjid agung yang berada di kawasan benua Afrika seperti Masjid Ahmad bin Thulun, Masjid Al-Azhar, Masjid al-Zaitunah di Tunis dan Masjid Qairuwan.<br />Di atas mimbar keramat ini, konon ulama-ulama setingkat Imam Syafi'I, imam al-Laits bin Sa'd, Izzuddin bin Abdissalam Ibn Hisyam dan Ibn Hajar Al-Asqalani menyampaikan wejangan-wejangan pelepas dahaga kalbu.<br />Adapun di ruangan khusus perempuan, disana ada Sayyidah Nafisah yang dengan sangat telaten mengajarkan A-Qur'an dan ajaran islam. serta menjadi tempat mengadu kaum hawa kala itu.<br />Tidak hanya itu, berawal dari ceramah-ceramah di atas mihrab para pelajar dan santri berkumpul di masjid Amr bin Ash membentuk halaqah ilmiyah yang dipandu oleh seorang syeikh (Syeikh Al-'Amud). Kelak, tradisi inilah yang digunakan di masjid Al-Azhar (400 tahun setelah berdirinya Masjid Amr bin Ash) yang berkembang pesat sampai sekarang dan bahkan menjadi kiblat ulama sunni di dunia.<br />Namun ada perbedaan yang mencolok antara tradisi keilmuwan di masjid Amr bin Ash dengan Masjid Al-Azhar. Halaqah yang diadakan di masjid Amr bin Ash tidak mendapatkan dana dari pemerintah. Syeikh-syeikh yang mengajar di sana tidak mendapatkan gaji dari pemerintah. Ia lebih seperti lembaga pendidikan yang non formal.<br />Berbeda dengan Masjid Al-Azhar, Pemerintah menyiapkan dana khusus untuk mendorong perkembangan pendidikan yang di selenggarakan di masjid Al-Azhar. Dan membangun perpustakaan yang sangat besar kala itu di masjid Al-Azhar.<br />Di masjid Amr bin Ash mereka menyebutnya Zawiyah. Konon istilah ini muncul karena para para masyayikh yang berasal dari kaum sufi, mutakallim dan fuqaha duduk bersandar di bagian-bagian tembok masjid.<br />Sedangkan di Al-Azhar para masyayikh duduk bersandar di tiang-tiang masjid dan di kelilingi oleh para murid. Sehingga mereka menyebutnya dengan istilah halaqah.<br />Masjid Amr bin Ash mempunyai beberapa zawiyah tempat mengajar setiap zawiyah dikelola dan di biayai oleh wakaf orang tertentu, diantaranya:<br />1. Zawiyah Al-Imam Al-Syafi'i. konon dulu imam syafii pernah mengajar di zawiyah ini. Sehingga namanya di abadikan menjadi nama zawiyah. Dikelola dengan harta wakaf sultan Utsman bin shalahuddin al-Ayyubi<br />2. zawiyah al-Majdiyah. Terletak di bagian depan masjid di samping mihrab inti. Dikelola dengan harta wakaf Majd al-Din Asyraf musa bin al-Adil seorang menteri dan saudara Shalahuddin Al-Ayubi<br />3. Zawiyah al-Kamaliyah, terletak di samping pintu masjid. dikelola dengan harta wakaf kamaluddin al-Samnudi<br />4. Zawiyah Al-Shahibiyyah, dikelola oleh tajuddin bin hanna. Zawiyah ini mempunyai dua halaqah: mengajarkan mazhab syafii dan yang lain madzhab maliki.<br />5.Zawiyah Al-Tajiah. Dikelola dengan harta wakaf Tajuddun al-Sathahi<br />6. Zawiyah Al-'Alaiyyah, dikelola oleh harta wakaf 'Alauddin al-Dhariri. Zawiyah ini digunakan untuk melantuntan Al-Qur'an pada momen-momen tertentu.<br />7. Zawiyah Al-Zainiyyah, dikelola oleh Zainuddin.<br /></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-21480782220481807592012-12-23T11:32:00.003-08:002012-12-24T01:34:21.635-08:00Melihat kota mati lewat film dokumenter bikinan Mahasiswa Indonesia di Mesir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhflENhy2mcyU1o6oJ_7Ajkd2pqybHSoTEZK-imnzE-aTSIEqokU_zuqjeAHLLe4ry4QhZmU9cExcB5XEnTXHFLgA_PIahF3MxhrEUhuVsX7yKzc0hOoscHZtFgTOJaze2ZQnJzAvTnoCO8/s1600/zzIMG_5583.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhflENhy2mcyU1o6oJ_7Ajkd2pqybHSoTEZK-imnzE-aTSIEqokU_zuqjeAHLLe4ry4QhZmU9cExcB5XEnTXHFLgA_PIahF3MxhrEUhuVsX7yKzc0hOoscHZtFgTOJaze2ZQnJzAvTnoCO8/s400/zzIMG_5583.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kota mati atau yang lebih di kenal dengan sebutan city of the dead terletak di bawah bukit Muqattam pinggiran ibu kota Kairo. Sebuah area perkuburan yang sangat luas yang masih aktif sebagai tempat pemakaman hingga saat ini.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Meskipun sebuah area pemakaman, <a href="http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/11/30/city-of-the-dead-istana-istana-megah-diatas-kuburan-507163.html" target="_blank">city of the dead</a> jauh dari kata angker, bahkan tidak sedikit orang Mesir yang tinggal disamping kuburan bahkan ada juga yang tinggal diatasnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
selain itu di area pemakaman tersebut, juga banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah peninggalan dinasti mamalik yang pernah menguasai mesir selama ratusan tahun.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di Mesir, beberapa mahasiswa Indonesia yang mempunyai hoby jalan-jalan, penggemar fotografi serta pecinta sejarah mencoba untuk berbagi cerita lewat film dokumenter, film yang berdurasi kurang lebih setengan jam tersebut menceritakan sejarah para sultan dinasti mamalik serta menjelaskan keindahan konstruksi bangunan-bangunan bernilai sejarah yang sangat tinggi di pemakaman Kairo sebelah utara.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Film ini sebagai penawar rindu bagi orang-orang yang pernah singgah ke Mesir serta<em>Tombo Pengen</em> bagi orang-orang yang mengidam-idamkan untuk berkunjung ke Mesir.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dalam pembuatan film tersebut sering menghadapi kendala-kendala, salah satunya seperti harus mengambil gambar sebanyak tiga kali : <em>Pertama,</em> size gambar terlalu kecil akibat salah pengaturan kamera. <em>Kedua,</em> gambar terlalu sedikit karena ada beberapa lokasi yang tutup saat itu, <em>Ketiga,</em> melengkapi gambar yang masih kurang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Juga mengalami kejadian lucu, seperti: harus berlari-larian karena dikejar anjing, salah satu dari tim ada yang terkencing-kencing karena dilokasi tidak ada kamar mandi dan ada yang kehilangan handpone meski jadul.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Selain membuat film dokumenter, mereka-mereka juga membuat <a href="http://gamajatimtv.blogspot.com/" target="_blank">website</a> untuk menampung bahan-bahan mentah yang akan dijadikan film serta diisi liputan-liputan selama pengambilan gambar.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Adapun filmnya sudah di upload di Youtube dan linknya ada dibawah ini :</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<a href="http://www.youtube.com/user/gamajatimtv" target="_blank">http://www.youtube.com/user/gamajatimtv</a></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-67571018052336833812012-12-07T09:12:00.000-08:002012-12-07T09:12:00.324-08:00Mausoleum Sultan Faraj, Gaya Arsitektur Mamluk (4-Habis)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4yZ07aaG8AbtCtk-P-VmsGpnev4eR8g62lhKgEANCP6FJOGiwVZbJEuAA0yp4ZklQN5JYuOvCTaFfwDNyVqOoemXQPjLoupix9rW7bCRB6v6UA7KyshJHkiLmq0i23SvX7JWpLHJjIMQO/s1600/zzzz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4yZ07aaG8AbtCtk-P-VmsGpnev4eR8g62lhKgEANCP6FJOGiwVZbJEuAA0yp4ZklQN5JYuOvCTaFfwDNyVqOoemXQPjLoupix9rW7bCRB6v6UA7KyshJHkiLmq0i23SvX7JWpLHJjIMQO/s400/zzzz.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Struktur Simetris Al-Faraj</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Salah satu aspek yang paling menarik dari struktur bangunan Khanqah ini adalah tidak adanya pembatasan terhadap ruang-ruang yang terdapat pada bangunan tersebut, sehingga sang arsitek mampu untuk merancang sebuah struktur bangunan yang sangat simetris berukuran besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Bangunan yang tampak berdiri sendiri ini terlihat menarik dengan adanya dua buah pintu gerbang berhiaskan tiga buah pelengkung pada bagian sisi barat daya dan utara. Posisi kedua pintu gerbang yang berada di bawah menara membuat simetrisitas bangunan menjadi semakin kuat. </span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Selain itu, dua buah sabil-kuttab ditempatkan di sisi barat dan selatan bangunan Khanqah. Sabil-kuttab merupakan tempat singgah dan peristirahatan bagi para pelancong yang melewati kawasan itu.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sebuah anak tangga terdapat pada bagian dinding menara. Para pengunjung bisa mencapai bagian atas menara kembar ini melalui anak tangga tersebut. Dari atas menara ini kita bisa menyaksikan pemandangan indah—selain pemandangan pemakaman—yang terhampar di sekeliling bangunan Khanqah.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Di sisi utara kompleks Khanqah Sultan Faraj Ibnu Barquq ini terdapat sebuah lorong beratap yang bagian ujungnya berakhir di makam ayah Sultan Barquq, yakni Anas.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Para sejarawan arsitektur memperkirakan lorong tersebut mungkin dimaksudkan sebagai ruang shalat. Pada bagian tempat shalat ini terdapat kubah kecil, runcing di bagian puncak, menandai adanya mihrab di bawahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Bangunan makam yang terdapat di sisi kiri dan kanan ruang shalat ini berdenah bujur sangkar dan beratap kubah dengan ukuran yang jauh lebih besar dari kubah di atas mihrab. Dinding luar kubah dihias dengan garis-garis sejajar dengan pola patah-patah. </span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Pola tersebut terbilang unik dan tidak pernah ditemukan pada bangunan kubah di tempat lain. Tumpuan kubah berbentuk segi delapan, bertingkat-tingkat seperti tangga pada sudutnya. Pada sekeliling dinding kubah bagian bawah terdapat jendela.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Pada 1403, sebagaimana diuraikan George Michell dalam bukunya “Architecture of the Islamic World: North Africa and Sicily”, karena kekacauan politik yang melanda Kairo berdampak langsung pada masalah ekonomi dan keuangan pemerintahan Dinasti Mamluk, dekorasi dalam kompleks banyak yang tidak dapat diselesaikan.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Namun, setelah penguasa Mamluk berhasil mengatasi kekacauan tersebut, penambahan hiasan dan dekorasi khas bangunan-bangunan di Kairo pada bagian dinding bangunan Khanqah ini dapat dilanjutkan.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sumber : <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/06/m9xame-mausoleum-sultan-faraj-gaya-arsitektur-mamluk-4habis" target="_blank">www.republika.co.id</a></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span></div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-21288360118601869102012-12-06T09:08:00.000-08:002012-12-06T09:08:00.324-08:00Mausoleum Sultan Faraj, Gaya Arsitektur Mamluk (3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqnfzKV8lzbUgQrdKRLlnODwTr_EF5_fKrbI43-RHSfkNy5aNHBxRrLt0gX3eMz5MeykelhlHdrtyWK2UqVKSLS_iDCo5m4U_ne0RfnFR7bMVdDaXBplCCVVSdP_sX_Nb5NF0KOz3H2WqS/s1600/129525768_609f412ab7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqnfzKV8lzbUgQrdKRLlnODwTr_EF5_fKrbI43-RHSfkNy5aNHBxRrLt0gX3eMz5MeykelhlHdrtyWK2UqVKSLS_iDCo5m4U_ne0RfnFR7bMVdDaXBplCCVVSdP_sX_Nb5NF0KOz3H2WqS/s400/129525768_609f412ab7.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Pembangunan kompleks Khanqah Sultan Faraj Ibnu Barquq dimulai pada 1400 Masehi, namun karena situasi dan kondisi politik di dalam negeri pada masa itu yang penuh gejolak membuat proses pembangunan Khanqah ini baru selesai pada 1411 M.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Meski pembangunan Khanqah ini baru rampung pada 1411, namun menurut sejarawan abad kelima belas, Al-Maqrizi, bangunan Khanqah tersebut sudah diresmikan pada 1410. Peresmian tersebut dihadiri oleh empat puluh orang pengikut sufisme. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Bangunan Khanqah ini memiliki dua buah menara kembar, kubah raksasa kembar, dan dua buah pintu masuk kembar yang tepat berada di kedua sisi ujung kanan dan kiri bangunan. </span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Keseluruhan model dan corak bangunan bersejarah ini, jelas Abaza, mengedepankan gaya Arsitektur Mamluk Bahri yang banyak diadopsi oleh para ahli rancang bangun di zaman Mamluk Burji pertengahan. </span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Yulianto Sumalyo dalam bukunya yang bertajuk “Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim” memaparkan, Khanqah Faraj Ibnu Barquq terdiri dari satu unit bangunan besar yang berdiri sendiri. </span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Bangunan tersebut berbentuk simetris berdenah bujur sangkar dengan ukuran 73 X 73 meter persegi. Tata letak bangunan mengedepankan pola hypostyle dengan sahn (halaman dalam) pada bagian tengah, juga berdenah bujur sangkar.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Empat buah iwan mengelilingi sahn, masing-masing lebarnya hampir sama. Sahn dikelilingi oleh kolom-kolom dengan pelengkung-pelengkung di atasnya (arcade).</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pelengkung-pelengkung tersebut tidak patah, sama dengan pelengkung model Romawi. Tepat di bagian tengah sahn terdapat tempat wudhu, yang merupakan tipikal kompleks semireligius di Kairo pada masa itu. </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/06/m9xag4-mausoleum-sultan-faraj-gaya-arsitektur-mamluk-3" target="_blank">www.republika.co.id</a></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-5136742993493361982012-12-05T09:06:00.000-08:002012-12-05T09:06:00.707-08:00Mausoleum Sultan Faraj, Gaya Arsitektur Mamluk (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoPppHEQPs6REtInf_QqCF6gIW9HIhBogZlogZ0LIS3E73drzobNYppo2YJqu1LPT0DosiKVszIUDqrNZcyYFiYekXKgSDV3-3VmFxBQRUfWDfB4HUgCluVCvsV0XpjYV9VubIJrMH7bY/s1600/mausoleum-sultan-faraj-di-kairo-mesir-_120906155440-245.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoPppHEQPs6REtInf_QqCF6gIW9HIhBogZlogZ0LIS3E73drzobNYppo2YJqu1LPT0DosiKVszIUDqrNZcyYFiYekXKgSDV3-3VmFxBQRUfWDfB4HUgCluVCvsV0XpjYV9VubIJrMH7bY/s400/mausoleum-sultan-faraj-di-kairo-mesir-_120906155440-245.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Shela S Blair dan Jonathan M Bloom dalam bukunya “The Art and Architecture of Islam” mengungkapkan, lokasi yang dipilih Faraj untuk mendirikan kompleks megah tersebut pada awalnya merupakan sebuah lapangan pacuan kuda (hippodrome).</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian, pada zaman Mamluk awal, lahan tersebut dialihfungsikan menjadi tempat pemakaman bagi para sufi. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Lokasinya yang jauh dari pusat keramaian, kata Blair, membuat para imam sufi kerap menyepi dan mengasingkan diri ke tempat tersebut. Mereka pun kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat khusus untuk melakukan ritual tasawuf.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Ketika Faraj naik tahta dan berkuasa, ia berusaha membangun kembali tempat tersebut agar menjadi sebuah kompleks bangunan dengan berbagai macam fungsi. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Saat proyek ini dimulai, ia memerintahkan membangun pemukiman luas, termasuk tempat-tempat pemandian, pabrik roti, penggilingan gandum, tempat menginap para musafir, dan sebuah pasar (bazar).</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Namun, di antara berbagai bangunan tersebut, yang masih berdiri hingga saat ini hanyalah Khanqah Sultan Faraj Ibnu Barquq, sebuah kompleks bangunan megah yang dikenal dengan pada zaman Mamluk, yang diperuntukkan bagi tempat tinggal para sufi.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Dalam tulisannya yang bertajuk “The Khanqah and Mausoleum of Sultan Faraj Ibn Barquq”, Ismail Abaza memaparkan, kompleks pemukiman para sufi ini sengaja dibangun oleh Sultan Faraj dalam rangka memenuhi keinginan sang ayah untuk dimakamkan di dekat makam para sufi di wilayah Kairo Utara.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sumber : <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/06/m9x9of-mausoleum-sultan-faraj-gaya-arsitektur-mamluk-2" target="_blank">www.republika.co.id</a></span></div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-24513446861823191672012-12-04T09:01:00.000-08:002012-12-04T09:01:00.444-08:00Mausoleum Sultan Faraj, Gaya Arsitektur Mamluk (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivButBF4fDjDYemObgX8qnDcGTunNN_jTPidiVrTSKUNMm_gLFSBbX-AHoTNK0FH1yFbI69GZMa2OoQbr57ezFiLmqMe7lcNoW0M-X2vyqwr6MTk6OTYB754j2zrwFSonbJNF8k4ByTrsO/s1600/1121_thumb1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivButBF4fDjDYemObgX8qnDcGTunNN_jTPidiVrTSKUNMm_gLFSBbX-AHoTNK0FH1yFbI69GZMa2OoQbr57ezFiLmqMe7lcNoW0M-X2vyqwr6MTk6OTYB754j2zrwFSonbJNF8k4ByTrsO/s400/1121_thumb1.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Mesir dikenal sebagai negeri yang memiliki peradaban tertinggi di dunia. Bahkan, sejak dulu, negeri para Firaun ini sudah menghasilkan peradaban yang maju.</span><br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Hal itu pula yang akhirnya memantapkan umat Islam saat menguasai negeri seribu menara ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Pada masa Islam, negeri Mesir sempat dikuasai oleh sejumlah dinasti. Mulai dari dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, hingga Turki Usmani. Bahkan ketika berdiri, sejumlah peradaban dinasti kecil pun yang ada di Mesir tetap berdiri kokoh.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Salah satu dinasti kecil yang mampu menguasai Mesir adalah Dinasti Mamluk. Dinasti ini menjadikan Kairo sebagai pusat kekuasaannya.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Bahkan, ketika berhasil memukul mundur pasukan Timur Lenk, Kairo semakin mantap menjadi pusat kekuatan Mamluk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sang pemimpin, yakni Az-Zahir Saifuddin Barquq, dalam waktu singkat berhasil membangun pusat pemerintahan Dinasti Mamluk di Kairo, sekaligus menjadi penguasa Mamluk pertama.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Seperti halnya dinasti Islam yang pernah berkuasa di Kairo, Mamluk juga banyak meninggalkan peninggalan-peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan megah berarsitektur indah. Salah satunya adalah Khanqah Sultan Faraj Ibnu Barquq.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sebagai penguasa Mamluk di Kairo, Barquq membangun sebuah mausoleum (kompleks pemakaman mewah) yang diperuntukkan bagi keluarga dan keturunannya.</span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">
</span>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Karena keterbatasan lahan, sepeninggal Barquq salah seorang anaknya yang bernama Faraj berinisiatif untuk mendirikan sebuah kompleks (bangunan) yang luar biasa besarnya di luar kota Kairo bagian utara.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/06/m9x7f8-mausoleum-sultan-faraj-gaya-arsitektur-mamluk-1" target="_blank">www.republika.co.id</a></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-63241413180026337072012-12-02T01:30:00.000-08:002012-12-02T01:30:03.241-08:00[FOTO] Tari Sufi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf7c3-mpIO3fqVruqGG354gmVatniIrAsvqd_hsTwWOMpbW975WHjWIWNa6aS7x5S-Rjfja4FnUwrbyHnhEB6IJOhRnzKw46TjxyGRfKzkUE6icLi2sQPNIflDWXQBOxa23kBnI22imSwN/s1600/197689_1974797048427_4928509_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf7c3-mpIO3fqVruqGG354gmVatniIrAsvqd_hsTwWOMpbW975WHjWIWNa6aS7x5S-Rjfja4FnUwrbyHnhEB6IJOhRnzKw46TjxyGRfKzkUE6icLi2sQPNIflDWXQBOxa23kBnI22imSwN/s400/197689_1974797048427_4928509_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Tari sufi merupakan karya seorang filsuf dan penyair ternama dari Turki, yaitu Maulana Jalaluddin Rumi. Tari ini merupakan bentuk ekspresi dari rasa cinta yang mendalam, kasih dan sayang seorang hamba kepada Tuhan dan Rasulnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Gerakan tubuh yang memutar berlawanan dengan arah jarum jam mengikuti alunan musik, dimana semakin lama, putaran itu semakin cepat. kostum tari dengan rok lebar yang mereka kenakan berkibar indah. Umumnya tarian sufi dilakukan pria secara kelompok, sebagai ekspresi seorang pencari Tuhan saat bertemu dengan sang kekasih, perasaan yang meletup-letup adalah wujud gerak dalam bentuk tari.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Memang, tari sufi lebih dikenal dengan tari khas Turki, tapi di Mesir juga ada tari sufi yang gerakan tidak jauh beda, tapi dengan warna pakaian sedikit bermotif khas Mesir tidak putih polos seperti yang dienakan oleh penari Turki.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEoStjHLzxPUyWLrtAa2VVhwx6HHwXAWH9VnqJ9zqq-aLE21mNISph1FIEJ0eg7OSEfjQ_YemkkQ0tqnCaGjCxSKH_rSPk6mfIgiqalK8E7Su4kb19gIOSOIizIo95EKMCXfTn5a4_fTz0/s1600/206218_1974794608366_3818460_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEoStjHLzxPUyWLrtAa2VVhwx6HHwXAWH9VnqJ9zqq-aLE21mNISph1FIEJ0eg7OSEfjQ_YemkkQ0tqnCaGjCxSKH_rSPk6mfIgiqalK8E7Su4kb19gIOSOIizIo95EKMCXfTn5a4_fTz0/s400/206218_1974794608366_3818460_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmyXi_G0giX3Ukow_i4HCdaCz5quf602WLYbuTSgIghK4nD_PcadBTOZ66dAaOyrwJ4nZPjADpLurXhjxpIcY0EBaHMc3T2CU6iMIVqvn8IuI_Bh0DlzyRHN-lm94_69aPWhQuPiHWFLw/s1600/282507_1974795848397_6885457_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmyXi_G0giX3Ukow_i4HCdaCz5quf602WLYbuTSgIghK4nD_PcadBTOZ66dAaOyrwJ4nZPjADpLurXhjxpIcY0EBaHMc3T2CU6iMIVqvn8IuI_Bh0DlzyRHN-lm94_69aPWhQuPiHWFLw/s400/282507_1974795848397_6885457_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-60971580962653868972012-12-01T00:29:00.000-08:002012-12-01T00:29:00.791-08:00[FOTO] City Of The Dead (Qorrofah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE5cFRUX21gmZe5Uztxex4dDBNygkSHyVlBNmWKk4gwqU98qIlolTgDQwGs8vX6U_euaKIlpVWZWSBKHNNmu6ytIE67_1fXm1-fkk5qP_UrnEemRplDKtws_oc1B8GTf4VbiYS5d8INqUt/s1600/zzIMG_2012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE5cFRUX21gmZe5Uztxex4dDBNygkSHyVlBNmWKk4gwqU98qIlolTgDQwGs8vX6U_euaKIlpVWZWSBKHNNmu6ytIE67_1fXm1-fkk5qP_UrnEemRplDKtws_oc1B8GTf4VbiYS5d8INqUt/s400/zzIMG_2012.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Dipinggiran ibu kota Kairo terdapat area pemakaman yang sangat luas, kawasan yang membentang di bawah bukit Mukattam ini lebih dari Enam kilo luasnya dan biasa disebut <em>City Of The Dead.</em></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Selain <em>City Of The Dead</em>, penduduk disana juga menyebutnya <em>Qorrofah Kubro</em>, sebuah nama kabilah dari Yaman yang datang pada waktu sahabat Amr Bin Ash menaklukan Mesir.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sudah menjadi tradisi bahwa Dinasti Mamalik di Mesir menjadikan kawasan luas ini sebagai kuburan bagi sultan dan amir-amirnya, bukan hanya itu, mereka juga membangun Masjid, tempat belajar (Madrasah), bangunan antik untuk menyepi para sufi (Khanqah). Dan Menjadikan tempat ini layaknya kumpulan Istana-Istana yang megah nan Indah.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, sebelum dinasti mamluk berkuasa, lokasi ini pada awalnya merupakan sebuah lapangan pacuan kuda (hippodrome). Kemudian, pada zaman Mamluk awal, lahan tersebut dialih fungsikan menjadi tempat pemakaman bagi para sufi.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Lokasinya yang jauh dari pusat keramaian, membuat para imam sufi kerap menyepi dan mengasingkan diri ke tempat tersebut. Mereka pun kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat khusus untuk melakukan ritual tasawuf. Sejak itu area ini juga menjadi tempat pemakaman hingga saat ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ0yMRTiI9mOlAXQ5KLKX8PLfgV1-VM0egYRweMQLQae9lyEE3dhC7yzokAo5fHW1-qct6CTSQju5_WxlyaCcaaKY7LkcCKJ6SZTiDkfy8HNknxvcJJG5ZF-_UCBgEsv9JgqtTTw8cR-9D/s1600/zzIMG_1868.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ0yMRTiI9mOlAXQ5KLKX8PLfgV1-VM0egYRweMQLQae9lyEE3dhC7yzokAo5fHW1-qct6CTSQju5_WxlyaCcaaKY7LkcCKJ6SZTiDkfy8HNknxvcJJG5ZF-_UCBgEsv9JgqtTTw8cR-9D/s400/zzIMG_1868.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhyWGsOJqXHX6Ni-QyvXJwCXk1XkKGepzgfZNE66YvxaD9bOixUmU4_MJtPbegRs4HAyIcGLoXcrGciqEeESRdfqHg_E1Lw0FXAE_PqWbn9e-1KhutbBmQUJAv0GlttF_893hyS-VKxjO/s1600/zzIMG_1898.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhyWGsOJqXHX6Ni-QyvXJwCXk1XkKGepzgfZNE66YvxaD9bOixUmU4_MJtPbegRs4HAyIcGLoXcrGciqEeESRdfqHg_E1Lw0FXAE_PqWbn9e-1KhutbBmQUJAv0GlttF_893hyS-VKxjO/s400/zzIMG_1898.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNXLdOoS8eozdxUidlFCBuXlfHIKuxbUXas25jPmPjn61dbl9jhr9Ude5lWDy49DvOscGRlziPeieGAU4SuVnvF6P91ZFbVnLWQWBCISd57zlqq0UDYwYDA2MQDWmdrnb_LgfERARorYVO/s1600/zzIMG_2084.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNXLdOoS8eozdxUidlFCBuXlfHIKuxbUXas25jPmPjn61dbl9jhr9Ude5lWDy49DvOscGRlziPeieGAU4SuVnvF6P91ZFbVnLWQWBCISd57zlqq0UDYwYDA2MQDWmdrnb_LgfERARorYVO/s400/zzIMG_2084.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6xxlmZNZHOBhUgwtr9qoTIdCw3V_A8ANwdfS8zQgSldpYCzfGMIcCTv6Gc7_TzIGf_wukQEn4Pta3j_CR3Dugx1t83L2Dutw2_H2AHQO3zbyJMPksSVgNB8AoO7eOBYZxqvZxdBIZEkdE/s1600/zzIMG_2134.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="327" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6xxlmZNZHOBhUgwtr9qoTIdCw3V_A8ANwdfS8zQgSldpYCzfGMIcCTv6Gc7_TzIGf_wukQEn4Pta3j_CR3Dugx1t83L2Dutw2_H2AHQO3zbyJMPksSVgNB8AoO7eOBYZxqvZxdBIZEkdE/s400/zzIMG_2134.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMGaWYJivf8BaYBZf1wRaKn4zp8_sJBV9ch_Crb22HMM66XC82lWKtestfPnp4LIqW_qd9R_Pm8tA1_VW0yb0Y4Eg8E6td9wIYKL0bhR9N-STV93h2H8TkNtjhtiJrtylk2FlwJv1GsOtj/s1600/216699_1731705411288_588007_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMGaWYJivf8BaYBZf1wRaKn4zp8_sJBV9ch_Crb22HMM66XC82lWKtestfPnp4LIqW_qd9R_Pm8tA1_VW0yb0Y4Eg8E6td9wIYKL0bhR9N-STV93h2H8TkNtjhtiJrtylk2FlwJv1GsOtj/s400/216699_1731705411288_588007_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-21827568822733044342012-11-30T00:14:00.001-08:002012-11-30T00:31:58.611-08:00City Of The Dead: Istana-Istana Megah di Atas Kuburan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIxICytxf-eIwIooStUv-y99hy8KI679k_1nPgMv6gSw5HJPSQ9tNxcrDppq2cIw4tP0p0VKIW9kbO8yY_syAN8Q2se2Z3_H7L8FIvn12uOKNiDQJbo4HM_z6VHT5ddHqkj_oGW07tOw55/s1600/zzIMG_5664.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIxICytxf-eIwIooStUv-y99hy8KI679k_1nPgMv6gSw5HJPSQ9tNxcrDppq2cIw4tP0p0VKIW9kbO8yY_syAN8Q2se2Z3_H7L8FIvn12uOKNiDQJbo4HM_z6VHT5ddHqkj_oGW07tOw55/s400/zzIMG_5664.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
pinggiran ibu kota Kairo terdapat area pemakaman yang sangat luas, kawasan yang membentang di bawah bukit Mukattam ini lebih dari Enam kilo luasnya dan biasa disebut <em>City Of The Dead.</em></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Selain <em>City Of The Dead</em>, penduduk disana juga menyebutnya <em>Qorrofah Kubro</em>, sebuah nama kabilah dari Yaman yang datang pada waktu sahabat Amr Bin Ash menaklukan Mesir.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sudah menjadi tradisi bahwa Dinasti Mamalik di Mesir menjadikan kawasan luas ini sebagai kuburan bagi sultan dan amir-amirnya, bukan hanya itu, mereka juga membangun Masjid, tempat belajar (Madrasah), bangunan antik untuk menyepi para sufi (Khanqah). Dan Menjadikan tempat ini layaknya kumpulan Istana-Istana yang megah nan Indah.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, sebelum dinasti mamluk berkuasa, lokasi ini pada awalnya merupakan sebuah lapangan pacuan kuda (hippodrome). Kemudian, pada zaman Mamluk awal, lahan tersebut dialih fungsikan menjadi tempat pemakaman bagi para sufi.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Lokasinya yang jauh dari pusat keramaian, membuat para imam sufi kerap menyepi dan mengasingkan diri ke tempat tersebut. Mereka pun kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat khusus untuk melakukan ritual tasawuf. Sejak itu area ini juga menjadi tempat pemakaman hingga saat ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di mulai dari sisi utara <em>Qorrafah Kubro</em> tepatnya di jalan sultan ahmad beberapa meter dari jalan Al-Azhar, berdiri sebuah bangunan persegi yang berkubah dan membelah jalan, yakni makam Qonsuh Abu Sa’id, beliau sempat menjadi sultan selama setahun mengantikan sultan Qaytbay sebelum diasingkan ke Alexandria.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sekitar seratus meter kearah selatan, terdapat bangunan yang lebih besar, Sebuah komlpek yang dibangun pada tahun 1451-1456 M ini mulanya hanya pemakaman indah yang dibangun oleh sultan Inal saat masih menjadi amir, kemudian setelah menjadi sultan, dibangun disekitarnya sebuah <em>Khanqah</em>, madrasah, masjid dan <em>sabil kutab</em> di sekeliling makam. Sultan inal adalah Sultan ke-12 Dinasti Mamluk Burgi.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Disebelah kanan komplek sultan Inal terdapat komplek Amir Qurqumas, bangunannya menyerupai sebuah masjid. Masjid hanya salah satu dari sejumlah banguan yang dibangun di komplek Air Qurqumas karena disamping-samping nya terdapat dapur, gudang penginapan, sumur, kandang ternak dan tempat wudlu. pada awalnya Qurqumas adalah seorang budak dari Sultan Qaytbay yang kemudian menjadi amir agung dibawah kemimpinan sultan Al-Ghuri.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke komplek Farag bin Barquq, bangunan masjid ini awalnya adalah khanqah, semacam pondok untuk para sufi. Mulai dibangun pertama kali pada 1400 M oleh Sultan Faraj Ibn Barquq (1382-1399 M) untuk memenuhi permintaan ayahnya yaitu sultan Ad-Dhohir Barquq yang ingin dimakamkan di dekat makam para sufi dan ayahnya di kompleks pemakaman bagian utara (the city of dead). Pembangunannya baru selesai 11 tahun kemudian, tapi setahun sebelumnya sudah ada peresmian yang menghadirkan 40 orang pengikut sufisme.<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiiUVawND4C5-nd1xOYqlkTOZC8gGS2362fTAjztjgNVALcn25WzNzh30MZIYNvLeVLdSSuX7CncUIXJP3L6qKdlubeMSSNkl4YMbGP2bOOuqRvGtQk0QGnB37iXgXKtyOhTLpe2v8RJZH/s1600/zzIMG_1898.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiiUVawND4C5-nd1xOYqlkTOZC8gGS2362fTAjztjgNVALcn25WzNzh30MZIYNvLeVLdSSuX7CncUIXJP3L6qKdlubeMSSNkl4YMbGP2bOOuqRvGtQk0QGnB37iXgXKtyOhTLpe2v8RJZH/s400/zzIMG_1898.jpg" width="400" /></a></div>
<span id="goog_598549505"></span><span id="goog_598549506"></span><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Bangunan Khanqah ini memiliki dua buah menara kembar, kubah raksasa kembar, dan dua buah pintu masuk kembar yang tepat berada di kedua sisi ujung kanan dan kiri bangunan.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Masjid ini terkenal sebagai masjid terbesar di kawasan itu, hingga sekarang. Sultan Barquq akhirnya dimakamkan di kompleks ini, di dekat makam para sufi dan ayahnya, Anas (1382). Sultan Barquq tercatat sebagai raja Mamluk Burgi pertama yang dimakamkan di kawasan ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Menariknya, bangunan ini memiliki banyak ruang tapi tanpa pembatas yang jelas. Sang arsitek mampu membuat ruangan besar yang simetris. Ini bukan bentuk yang lazim pada masa itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Bangunan tersebut berbentuk simetris berdenah bujur sangkar dengan ukuran 73 X 73 meter persegi. Tata letak bangunan mengedepankan pola hypostyle dengan sahn (halaman dalam) pada bagian tengah, juga berdenah bujur sangkar.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Tidak jauh dari situ, terdapat komplek sultan Al-asyraf Barsbay, Seperti masjid Barquq, kompleks pemakaman ini terdiri dari makam, madrasah dan Dua sabil kuttab. Bangunan utamanya terlihat elegan. Memiliki Dua ruangan berkubah yang dihubungkan dengan sepasang lorong. Bangunan madrasah memiliki ruangan untuk sultan dan seorang sufi yang menjadi gurunya serta berdampingan dengan kamar para muridnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Pada mulanya, Al-Asyraf Abu Nasr Barsbay adalah budak Sirkasia yang dibeli oleh pedagang Yahudi dan dibawa ke Aleppo Syiria. Ia kemudian dibeli oleh Barquq dan dibawa ke Kairo. Ia diberi mandat sebagai pengawal internal di dalam benteng kerajaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di masa pemerintahan Sultan Mu’ayyad Shah, ia diangkat sebagai pangeran dan dipercaya sebagai wakil sultan di Tripoli pada tahun 1418. Berkat jasa Sultan Shalih Muhammad bin Tatr, ia diangkat sebagai wakil sultan di Mesir. Akhirnya, pada tahun 1422 ia menyandang gelar sultan yang memegang tampuk kekuasaan selama 16 tahun.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixKLNrRaJyWGQk4vLxgRFlLYy8Rw5NQXoSYSs_YKQ91v3YNOoEbSNCAryxQLf7-GI054CqSTvibYVFexHjjs7XRPzzUhHoIzCaRBM4seF49HiL1eq6FR2YEVN71nDOKqAI_-bUyuQbjkXj/s1600/114.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixKLNrRaJyWGQk4vLxgRFlLYy8Rw5NQXoSYSs_YKQ91v3YNOoEbSNCAryxQLf7-GI054CqSTvibYVFexHjjs7XRPzzUhHoIzCaRBM4seF49HiL1eq6FR2YEVN71nDOKqAI_-bUyuQbjkXj/s400/114.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Beberapa Ratus meter dari komplek sultan Al-Asyraf Barsbay terdapat komplek sultan Qaytbay, Salah satu monumen utama yang bisa dijadikan tolok ukur masa sultan Qaybay adalah kompleks masjid Qaytbay yang dibangun antara tahun 1472 sampai 1474 M. Sebenarnya kompleks ini terdiri dari masjid, madrasah dan makam pendirinya. Tapi sayangnya, kini tinggal tersisa bangunan masjidnya yang berkubah dan bermenara tunggal.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Di sebelah kiri bangunan ada sabil kuttab. Sementara sebelah kanan ada menara. Di sisi tenggara ada kubah kecil tapi megah. Di bawah kubah itu terdapat makam pendiri masjid. Ukiran pada kubah tersebut berpola lurus berlapis bintang berukir yang ditumpangkan pada ukiran arabesque bergelombang.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Qaytbay adalah salah satu sultan Barsbay dinasti Mamluk. Pada awalnya, Mamluk adalah sebutan untuk seorang budak. Qaytbay sendiri awalnya dibeli seharga lima puluh dinar. Setelah ditebus, Qaytbay kemudian meniti karir hingga menjadi komandan tentara sampai akhirnya menjadi sultan. Dia memerintah cukup lama, dari tahun 1.468 sampai 1.496 M. Rekornya hanya bisa dipecahkan oleh Nasir Muhammad. Dia terkenal karena kekuatan staminanya dan kehebatan bela dirinya. Prioritas utama pemerintahannya adalah mengembangkan hubungan diplomatik dengan Turki Utsmani dan promosi perdagangan, terutama dengan Italia.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
Sebanarnya masih banyak bangunan bersejarah di daerah ini tapi Lima tempat ini (Dari sultan Inal sampai Sultan Qaytbay) yang paling megah di pemakaman utara kairo.</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-22506371532191681152012-11-27T14:13:00.004-08:002012-11-27T14:13:31.338-08:00Masjid Sultan Asyraf Barsbay<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_cYxtsN18Rb-6PlsOWgBFgl49grWuFvDCbZ4-bwZwhtQCKsicS56SU9AAu4gryu76UoT3oO0PRO_zEMSLnhGqu0HmbvlL4DimjZcU_bD_PmXQVbLZO8jb_kxbo7Cuh-P2e7mcf7WT8c1b/s1600/114.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_cYxtsN18Rb-6PlsOWgBFgl49grWuFvDCbZ4-bwZwhtQCKsicS56SU9AAu4gryu76UoT3oO0PRO_zEMSLnhGqu0HmbvlL4DimjZcU_bD_PmXQVbLZO8jb_kxbo7Cuh-P2e7mcf7WT8c1b/s400/114.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Pada mulanya, Al-Asyraf Abu Nasr Barsbay adalah budak
Sirkasia yang dibeli oleh pedagang Yahudi dan dibawa ke Aleppo Syiria. Ia
kemudian dibeli oleh Barquq dan dibawa ke Kairo. Ia diberi mandat sebagai
pengawal internal di dalam benteng kerajaan. Di masa pemerintahan Sultan
Mu’ayyad Shah, ia diangkat sebagai pangeran dan dipercaya sebagai wakil sultan
di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Tripoli</st1:city></st1:place> pada
tahun 1418. Berkat jasa Sultan Shalih Muhammad bin Tatr, ia diangkat sebagai
wakil sultan di Mesir. Akhirnya, pada tahun 1422 ia menyandang gelar sultan
yang memegang tampuk kekuasaan selama 16 tahun. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di masanya, ia berhasil melumpuhkan perompak Eropa di
sekitar Ciprus yang selalu mengganggu pelaut muslim di Mediterania Timur. Ia
juga membangun jalur perdagangan dengan <st1:country-region w:st="on">Persia</st1:country-region>
(<st1:country-region w:st="on">Iran</st1:country-region>) dan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">India</st1:country-region></st1:place>. Pada masa ini mulai dikenal
mata uang <i>al-Ashrafiyyah </i>yang digunakan di wilayah Mesir dan sekitarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kejayaan Barsbay berakhir pada tahun 1438. Tapi kompleks
pemakamannya sudah mulai dibangun pada 1432. Awalnya kompleks ini dimanfaatkan
oleh 17 orang Sufi sebagai madrasah yang menyebarkan mazhab Imam Hanafi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Seperti masjid Barquq, kompleks pemakaman ini terdiri dari
makam, madrasah dan 2 sabil kuttab. Bangunan utamanya terlihat elegan. Memiliki
2 ruangan berkubah yang dihubungkan dengan sepasang lorong. Bangunan madrasah
memiliki ruangan untuk sultan dan seorang sufi yang menjadi gurunya serta
berdampingan dengan kamar para muridnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Arsitektur interiornya sangat impresif. Kompleks ini
terkenal dengan mozaik lantai marmer yang indah. Keindahannya selaras dengan
ketinggian kubah dan ornament-ornamen yang menghiasi interiornya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Pola ukiran yang menghiasi sisi luar kubah bermotif jalinan
bintang. Motif ini terlihat unik dengan bentuknya yang memanjang. Kubah ini
diukir dengan sangat teliti. Pola geometri yang sambung menyambung membuat
motif bintang menjadi berombak-ombak. Desain ini merupakan pergeseran dari
ukiran berpola zigzag yang memang dominant pada masa itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Perhatikan sisi ukiran paling bawah dari kubah itu. Ukiran
itu seperti motif mawar yang tak sempurna. Menurut para ahli, motif mawar yang
tak sempurna itu menunjukkan bahwa pembuatan ukiran itu baru dimulai setelah
kubah selesai dibangun, tidak bersamaan dengan pembangunan kubah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Menara masjid dibangun terakhir setelah bangunan utama
selesai. Bentuknya mengikuti <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place>
Turki utsmani, dengan puncak mengerucut.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Dari jalan utama, kita disambut oleh pagar besi yang
mengelilingi kompleks. Begitu masuk masjid, kita langsung disuguhi pemandangan
yang sangat kontras dengan bangunan-bangunan era Mamluk pada umumnya. Tidak
seperti kompleks sultan Inal, Qurqumas dan Barquq yang memiliki halaman tak
beratap di dalam masjid, masjid ini cenderung memanjang dan sempit. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua ruang utama dalam
masjid itu. Keduanya dipisahkan oleh sebuah lorong dengan lantai sedikit lebih
rendah. Ruang ini bergaya Yunani-Romawi klasik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Mihrab masjid ternyata baru ditambahkan pada tahun 1953.
Mihrab ini dianggap sebagai salah satu mihrab terbaik di Kairo. Ukiran berpola
bintang dipahat di atas gading. Lantainya yang mewah tersusun atas marmer hitam
putih, batu kapur merah oranye dan kerang mutiara. Jendelanya berukir semen
dengan kaca temaram. Atap yang berwarna-warni menunjukkan bahwa masjid ini
telah tersentuh perbaikan di era Turki Utsmani. Kamarnya berdinding jendela dua
susun. Yang atas telah direstorasi dengan kaca berwarna bergaya modern.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di ujung lorong ada sebuah makam. Monumen Barsbay yang
terbuat dari marmer ungu dipasang di ruangan melingkar ini. Dekorasi mihrab
dibuat lebih menonjol daripada bagian-bagian lain dengan kombinasi marmer dan
kerang mutiara. Kubah tampak menjulang ke angkasa. Pencahayaan ruangan
mengandalkan sinar matahari yang menembus jendela-jendela tradisional yang
tertutup kaca warna-warni.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di sebelah selatan masjid terdapat kompleks penginapan.
Penginapan ini sama dengan penginapan-penginapan yang ada di kompleks Inal,
Qurqumas dan Barquq. </span></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-89533238677567782512012-11-26T01:29:00.000-08:002012-12-02T06:14:55.688-08:00Gamajatim Historical Adventure dan Gamajatim TV (GTV)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAONC7qnrKqQI0WdOZsEhQk95Zqn9k-uTgaKcBTU4l4emdq4zQw9B8awEJGzpjidF6virqUIIW2A-T8nUb06WfeCDJxSvFRGv9z1O0o464wBO85PB_zLZGFy4un-jn-0relEdgg2wL86wV/s1600/jjjj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAONC7qnrKqQI0WdOZsEhQk95Zqn9k-uTgaKcBTU4l4emdq4zQw9B8awEJGzpjidF6virqUIIW2A-T8nUb06WfeCDJxSvFRGv9z1O0o464wBO85PB_zLZGFy4un-jn-0relEdgg2wL86wV/s400/jjjj.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 3 maret 2012 tepatnya acara jalan-jalan Gamajatim historical adventure untuk pertamakali dilakukan,ide ini memang sengaja diambil untuk menaungi kawan-kawan Gamajatim yang suka jalan-jalan sambil belajar menikmati eksotika wisata sejarah di Kairo.Muhammad Naufal ketua Gamajatim periode 2011-2012 menjadi pencetus munculnya ide tersebut,ibarat gayung bersambut ide ini diamini oleh sebagian kawan-kawan gamajatim lainnya sebut saja Muhammad Azmi yang saat itu langsung dilantik sebagai penunjuk jalan sekaligus “tuan guru” yang menjelaskan sejarah-sejarah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat itu tercatat 15 orang yang ikut 10 ikhwan dan 5 akhwat,tujuan perdana kami saat itu masihlah tempat-tempat yang mudah untuk diakses yaitu kawasan Sayyidah Aisyah.acara semacam ini sebenarnya sudah ada dimasisir sebut saja Kupretis du caire dan Armada jelajah yang lebih dulu ada,namun hal ini bukan berarti membuat saingan dan mengopy sebuah program yang ada,hal ini lebih pada kesenangan untuk mencari ilmu dan menikmati sejarah dengan cara yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gamajatim historical adventure edisi perdana ini pula yang menginspirasi kawan-kawan untuk membuat GTV (Gamajtim TV),hal ini bermula dari sebuah video amatir berdurasi beberapa menit yang diupload oleh Muhammad mu’afi ke Youtube tentang acara jalan-jalan tersebut,adalah Cak Uun Nasikhun ketua Gamajatim periode 2009-2010 yang memiliki ide untuk membuat proyek GTV bersama Airlangga Budi Prasetya,tujuannya sederhana mengcapture sejarah dan menyebarkannya keindonesia,selain sebagai penambah wawasan juga sebagai oleh-oleh ketika pulang ketanah air.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah gagasan ini mendapat restu dari ketua Gamajatim dimasa itu dan juga respons yang cukup baik dari rekan-rekan gamajatim lainnya akhirnya rapat perdana diselenggarakan beberapa hari kemudian,bertempat sekretariat Gamajatim,4 orang undangan hadir dalam rapat tertutup tersebut Cak Uun Nasikhun,Airlangga Budi Prasetya,Mukhammad Anwar Dahlan dan Muhammad Mu’afi untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam proses pembuatan film ini,dari rapat perdana ini didapati beberapa kesimpulan awal antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Tujuan GTV adalah sebagai sarana berbagi ilmu non komersil</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Mengcapture sejarah dan mengabadikannya dalam bentuk film documenter</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kesimpulan awal ini dicapai ada beberapa kendala lagi yang dihadapi antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.belum adanya konsep yang pasti tentang jalannya GTV</div>
<div style="text-align: justify;">
2.belum memiliki seorang script writer</div>
<div style="text-align: justify;">
3.belum memiliki ahli sejarah sebagai penentu kevalidan data sejarah</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berdiskusi selama beberapa jam akhirnya diputuskan bahwa GTV akan merekam sejarah islam mulai dari masuknya islam hingga masa kini secara berurutan,dan saat itu juga untuk ahli sejarah masih dalam proses pencarian.setelah permasalahan selesai GTV akhirnya memutuskan untuk memulai ekspedisinya sekitar bulan April,pada awalnya pada masa kosong ini GTV sudah bisa menemukan seorang script writer dan seorang ahli sejarah,namun tidak disangka pada jeda waktu itu GTV harus gigit jari karena masih kesulitan untuk menemukan 2 staf dalam bidang tersebut,selain itu keputusan Al- Azhar memajukan pelaksanaan imtihan termin 2 membuat GTV harus berani mengundurkan niatnya dalam melangkah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bulan berlalu Gamajatim historical adventure jilid 2 dilaksanakan 03 juli 2012 tujuan kali ini lebih jauh yaitu daerah Fustat disana terdapat komplek Gereja gantung Mar Girgis dan masjid pertama dibumi kinanah masjid sahabat Rasulullah Amr bin Ash.Antusias warga terhadap Gamajatim Historical Adventure cukup besar,yang ikut pun demikian sekitar 25 orang saat itu dan GTV masihlah sebuah gagasan yang belum mendapatkan titik temu untuk melangkah,dan sekali lagi Muhammad Mu’afi berhasil mengabadikan moment tersebut dalam video beberapa menitnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring waktu berjalan Rahmat Romadhona terpilih sebagai ketua untuk periode 2012-2013,beberapa bulan setelahnya yaitu pada bulan oktober 2012 sebenarnya Gamajatim historical adventure ingin kembali dilaksanakan,namun setelah menimbang beberapa kesibukan terutama karena waktu itu merupakan waktu dimana para MABA datang dari Indonesia maka Gamajatim historical adventure jilid 3 ditunda,begitu pula dengan GTV masih berada dalam angan.pada 08 november 2012 Gamajatim mengadakan rihlah ke 3 tempat,Baltim,Dimyat dan Port Said,rihlah ini mendapat apresiasi yang besar dari warga berjalan dengan cukup baik,pada awalnya kawan-kawan ingin pada hari itu diadakan Gamajatim historical adventure jilid 3 namun karena sudah ditentukannya hari tersebut untuk rihlah maka Gamajatim historical adventure ditunda pada tanggal 17 november 2012 yang akan digabungkan dengan agenda Okad (orientasi mahasiswa baru Gamajatim).</div>
<div style="text-align: justify;">
Rihlah Gamajatim ke Baltim,dimyat dan Port Said memang layaknya batu locatan sekaligus sugesti yang ditunggu oleh GTV entah siapa yang memulai akhirnya keempat crew GTV akhirnya memutuskan untuk kembali menghidupkan gagasan GTV menjadi kenyataan,dan bismillah rapat kedua akhirnya digelar,bertempat dirumah Cak Uun Nasikhun 3 orang yang hadir karena Muhammad Mu’afi berhalangan dalam rapat tersebut,Uun Nasikhun,Airlangga Budi Prasetya dan M.Anwar Dahlan kembali meninjau apa saja yang harus dilakukan untuk menghidupkan GTV,rapat kali ini cukup santai karena diselingi dengan makan malam menu tempe oreg Indonesia dan seteko penuh es teh.beberapa opsi disampaikan oleh masing-masing kru dan menghasilkan beberapa point dibawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.GTV sebagai organisasi independent tapi tetap membawa nama Gamajatim sebagai identitas</div>
<div style="text-align: justify;">
2.GTV sebagai sarana berbagi ilmu yang non komersil</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Mengcapture sejarah dan mengabadikannya dalam bentuk film documenter</div>
<div style="text-align: justify;">
4.menetapkan 4 orang anggota yang ada sebagai kru dengan masih mencari beberapa yang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
5.pengambilan gambar diambil secara perkomplek(perdaerah)</div>
<div style="text-align: justify;">
Masih ada beberapa kendala tekhnis dalam pengambilan gambar yang yang rencananya akan dilaksanakan keesokan harinya berbarengan dengan Gamajatim historical adventure,belum adanya Script yang dipakai sebagai landasan pengambilan gambar,stabilizer dan mixer membuat GTV agak kebingungan,namun setelah mempetimbangkan untuk segera memulai akhirnya memutuskan untuk terus melangkah,pengambilan gambar secara Random (acak)menjadi jalan arternatif dan juga sebagai tolok ukur nasib GTV.cukup banyak kendala yang dihadapi dilapangan selain kurangnya pengalaman dan juga alat yang cukup sederhana akhirnya beberapa kekurangan tersebut berhasil diakali.setelah selesai pengambilan gambar semua kru sepakat untuk tayang pertama kali pada tanggal 21 november 2012 dan 2 hari sebelumnya diluncurkan Teaser terlebih dahulu.alhamdulillah pada tanggal 22 november 2012 teaser berhasil diluncurkan mundur dari deadline awal,hal ii disebabkan oleh masih banyaknya kesalahan disana-sini yang harus diperbaiki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Respons dari khalayak ramai cukup memotivasi para kru GTV akhirnya rapat kembali digelar kali ini dilaksanakan di Abbas Sa’ad rumah saudara Airlangga Budi Prasetya,rapat ini baru dimulai pada pukul 24.00 dan selesai pada pukul 04.30,rapat santai ini dihadiri oleh 8 orang Uun Nasikhun,Airlangga Budi Prasetya,Muhammad mu’afi,M.Anwar Dahlan,Abdul fatah,Kholily Badriza,Dana el-Dahlany dan Eko phd.rapat ini bertujuan untuk menkoreksi teaser yang telah dibuat,pembentukan kru,dan juga hal-hal tekhnik lainnya.melalui rapat ini beberapa point tambahan kembali diambil untuk melengkapi point2 yang sudah ada:</div>
<div style="text-align: justify;">
-membentuk struktur organisasi GTV </div>
<div style="text-align: justify;">
-membentuk struktur Crew GTV</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*Struktur organisasi GTV sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> :Uun Nasikhun</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekretaris :M.Anwar Dahlan</div>
<div style="text-align: justify;">
Bendahara :Muhammad Mu’afi</div>
<div style="text-align: justify;">
Anggota : Airlangga Budi Prasetya</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Dana el-Dahlany</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Abdul Fatah</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Kholily Badriza</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Eko Phd</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*Crew GTV sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Produser : Uun Nasikhun</div>
<div style="text-align: justify;">
Cameraman : M.Anwar Dahlan dan Airlangga Budi Prasetya</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis narasi : Dana el-Dahlany</div>
<div style="text-align: justify;">
Rerporter : Abdul Fatah</div>
<div style="text-align: justify;">
Editor : Muhammad Mu’afi dan Kholily Badriza</div>
<div style="text-align: justify;">
Tim kreatif : Eko Phd</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah GTV terbentuk secara organisasi maupun crew maka langkah awal yang dipilih untuk melanjutkan tujuannya adalah melakukan take ulang dengan melengkapi beberapa kekurangan yang ada pada take sebelumnya.dengan harapan yang tinggi GTV menjadikan akhir bulan November 2012 sebagai deadline peluncuran perdana,dan pada tanggal itu juga bertepatan dengan agenda tutup kegiatan termin awal Gamajatim,GTV berharap banyak pada acara itu selain sebagai pemicu semangat juga sebagai tempat koreksi bagi kekuarangan-kekurangan dalam pengambilan gambar tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan akhirnya GTV berharap bisa mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Timur Khususnya dan Masyarakat Indonesia pada umumnya.senandung do’a dan semangat selalu GTV nantikan bersama dengan maaf yang kami sampaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
@motto GTV "Hidup mematahari mati merembulan"</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-12210323610282662862012-11-25T01:08:00.000-08:002012-11-25T01:08:00.554-08:00Kompleks Pemakaman Amir Qurqumas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NweKkW0xMy_zO-dwPDAKulKSk4gb91WqA5fvkj1nq2ApV5NREnTkhIDmF4s74uySoLaSGemJdFcWcbhbH7LOnF7SWjb0Ahjedu71A4bMDUB9up0y31FA38TsdG1MZfIX55rt325Rw_o9/s1600/zzIMG_1898.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8NweKkW0xMy_zO-dwPDAKulKSk4gb91WqA5fvkj1nq2ApV5NREnTkhIDmF4s74uySoLaSGemJdFcWcbhbH7LOnF7SWjb0Ahjedu71A4bMDUB9up0y31FA38TsdG1MZfIX55rt325Rw_o9/s400/zzIMG_1898.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kompleks pemakaman Amir Qurqumas ini berdampingan dengan
makam Sultan Inal. Pada awalnya, Qurqumas adalah <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.touregypt.net/hmameluk.htm&usg=ALkJrhgtwkAP3EqidklITVz0xH9B1-erIQ">budak</a>
Sultan Qaytbay yang kemudian menjadi amir agung di bawah kepemimpinan Sultan
al-Ghuri. Dia adalah komandan perang. Di hari kematinnya ia masih menjabat
sebagai amir agung yang anti Ottoman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Ibnu Iyas 'memberikan kita dengan obituari dan laporan pada
pemakamannya, yang secara historis account menarik dari upacara ini selama
periode mumluk: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Menurut Ibnu Ilyas, kematian Qurqumas terjadi pada hari Selasa
tanggal 23 (Ramadhan). Saat itu Kairo berkabung. Prosesi pemakamannya diikuti
oleh banyak orang, mulai dari pejabat hingga masyarakat awam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Qurqumas adalah seorang perwira yang disegani. Ia memulai
karirnya sebagai pelayan kedua kerajaan. Kemudian menjadi Komandan yang
membawahi 1.000 tentara, Komandan Pengawal, dan akhirnya diangkat menjadi
gubernur provinsi Aleppo pada masa pemerintahan Ashraf Janbalat, meskipun ia
tidak pernah mencicipi jabatan itu. Ia dipenjarakan bersama sejumlah perwira
yang lain di benteng Damaskus karena kecenderungannya kepada Tumanbay Amir
Dawadar yang diangkat sebagai Sultan di Syiria. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Namun, setelah al-Ghuri berkuasa, ia dibebaskan dan
dipanggil ke Kairo dan dilantik sebagai Menteri Perang. Tugasnya kemudian digantikan
oleh Marsekal Qayt Rajabi ia dijebloskan ke penjara untuk kedua kalinya,
tepatnya di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Alexandria</st1:city></st1:place>
pada tahun 1505. Total, ia menjabat sebagai Marsekal selama enam tahun lebih 23
hari. Di usianya ke-60 dia jatuh sakit. Dia akhirnya berpulang ke haribaan
ilahi dengan meninggalkan empat anak-anak dan kekayaan senilai sekitar 70.000
dinar (di luar asset bergerak nya). Dia meninggal sebelum <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.touregypt.net/hottoman.htm&usg=ALkJrhhD2ePHL8_-4OItcdcAF4F6BQwbvA">Ottoman</a>
menggulingkan rezim Mamluk Mesir antara tahun 1.516 dan 1517.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kompleks ini sempat dialih fungsikan untuk tujuan militer
(sebagai gudang penyimpanan mesiu). Di depannya juga dibangun pabrik batu bata
yang sangat sederhana. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Masjid ini hanyalah salah satu dari sejumlah bangunan yang
dibangun di kompleks Ququmas. Sebenarnya masih ada bangunan lain termasuk
dapur, gudang, penginapan, sumur, kandang ternak dan tempat wudhu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kompleks pemakaman ini memiliki tata letak yang hampir
mirip dengan Masjid Sultan Qaytbay. Sistem pengajaran di kompleks ini tampaknya
tidak memiliki ritual-ritual khusus. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Menara masjid berada di sisi kanan, sementara sabil
kuttabnya di sisi kiri. Kubahnya sendiri terletak di sudut tenggara bangunan
berdampingan dengan ruang salat. Kubah ini memiliki proporsi dan skala yang
sama dengan kubah Qaytbay meski ukiran geometrisnya tak serumit Qaytbay. Ukiran
kubah ini berpola belah ketupat di bagian bawah dan pola zigzag di bagian atas.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Sedangkan menaranya bermotif belah ketupat di bagian tengah.
Bagian atas terdiri dari susunan tiang-tiang yang menyangga puncaknya.
Bentuknya hampir mirip menara Masjid Sultan Inal dan Qaytbay. Di <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">sana</st1:city></st1:place> juga ada tiga pilar
pendukung yang digunakan untuk menggantung lampu masjid.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di kompleks ini terdapat sebuah istana yang telah
direservasi. Istana ini berupa sebuah lorong di sisi selatan makam. Hunian ini
memiliki besi-besi besar beratapkan bukaan melengkung yang melingkupi
sudut-sudut makam. Bangunan ini dapat dicapai dari pintu utama di halaman atau
dari tangga internal di sisi lain dari makam. Di lantai dasar disediakan gudang
dan kandang ternak. Sementara di lantai atas terdapat halaman terbuka, aula,
kamar tidur, dan toilet. Desain interior seperti ini sering digunakan oleh yayasan-yayasan
keagamaan saat itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Dengan demikian, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.touregypt.net/featurestories/barsbay.htm&usg=ALkJrhg6xGTajvU05_ole6mZu81vOTo3ng">kompleks
Barsbay</a> memiliki apartemen yang berdampingan dengan bangunan utama.
Apartemen dua lantai ini berdiri di kedua sisi jalan menuju pemakaman. Salah
satu sisinya masih bertahan hingga sekarang. Sedangkan sisi yang lain hamper
runtuh. Ruangan-ruangannya diatur secara simetris di sepanjang koridor, setiap
unitnya dilengkapi dengan tangga spiral sendiri. Masing-masing tangga memutar
searah jarum jam. Ternyata ada filosofi tersendiri di sini. Untuk meniti tangga
ini, Seseorang harus melangkah pertama kali dengan kaki kanannya. Apartemen ini
bisa dihuni oleh delapan anggota yayasan, beserta keluarganya masing-masing. Selain
difungsikan sebagai masjid, bangunan ini juga difungsikan sebagai <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?act=url&depth=1&hl=id&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http://www.touregypt.net/Khanqah.htm&usg=ALkJrhgOtPup0Om1qnC2KRx7mDzRG9NW4w">Khanqah</a>
(kediaman para sufi). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Pada tahun 1983-1988, kompleks ini telah diperbaiki oleh
Tim Restorasi Monumen Islam atas kerja sama Mesir dan Polandia. Saat ini, restorasi
kompleks ini berada di bawah pengawasan Departemen Kebudayaan. Selama proses
restorasi ini, kediaman sang pendiri sempat rusak parah akibat gempa bumi pada
tahun 1992. Proyek ini mengambil pendekatan yang menarik. Mereka tidak memindah
puing-puing sisa reruntuhan bangunan dan membiarkannya dalam keadaaan terbuka
untuk menunjukkan sisi fungsional bangunan yang sebenarnya. </span></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-86172059969060765822012-11-24T08:42:00.002-08:002012-11-30T01:35:06.716-08:00[VIDEO] Fiha Haga Helwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_pvOIgsEoBlYN6K5sW6JxvTO8cVE7G9tXyT3HUoAkS9NBOyxJD81QkhRk9NSRr5BvSBbrUW4_THWy81P2NyOhDdz6oMacQyHOrp6Gj02uDQ6sYHg2SrUX9MhqNSue8KdAo7mp9pz_eDqx/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_pvOIgsEoBlYN6K5sW6JxvTO8cVE7G9tXyT3HUoAkS9NBOyxJD81QkhRk9NSRr5BvSBbrUW4_THWy81P2NyOhDdz6oMacQyHOrp6Gj02uDQ6sYHg2SrUX9MhqNSue8KdAo7mp9pz_eDqx/s400/Untitled.png" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Lagu "Fiha Haga Helwa" dinyanyikan oleh Riham Abdul Hakim, seorang penyanyi muda Mesir yang memiliki suara yang khas, dikenal oleh masyarakat untuk pertama kalinya melalui film seri "Umi Kultsum" pada waktu kecilnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Mulai bernyanyi saat tampil di Theater Cairo Opera House ketika masih umur Dua Belas tahun, hingga saat ini sudah memiliki lebih dari satu album.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Lagu "Fiha Haga Helwa" sering diputar di televisi Mesir, sebagai salah satu lagu terbaik yang dimiliki oleh negeri seribu menara ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Lagu-lagu Riham Abdul Hakim juga menjadi soundtrack film-film serial Mesir yang sangat populer seperti "Asal Iswid", "Bilwaraqah wal Qalam" dan "Fiha Haga Helwa".</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Adapun liriknya :</div>
<div style="background-color: white; color: #5c5a52; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: right;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"></span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;">فيها حاجه حلوه ... حاجه حلوه بينا</span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;"></span></span>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;">حاجه كل مادا تزيد زياده فيها إنّه</span></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;">
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">فيها نيّه صافيه ... فيها حاجه دافيه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">حاجه بتخليك تتبت فيها ... سنّه سنّه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">مصر هي الصبح بدري ... مصر صوت الفجر يدّن</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">سوبيا فول طعميه كشري ... كوز بطاطا سخنه جداً</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">مصر أول يوم العيد ... عيديه بومب و لبس جديد</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">فن سيما و غُنى تياترو ... حفلة تلاته في سيما مترو</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">موائد الرحمن و فانوس رمضان ... مسلم في بيت مسيحي فطروا</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">ترنيمه لايقه على تخت غنّى</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">فيها حاجه حلوه ... حاجه حلوه بينا</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">حاجه كل مادا تزيد زياده فيها إنّه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">فيها نيّه صافيه ... فيها حاجه دافيه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">حاجه بتخليك تتبت فيها ... سنّه سنّه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">تأيّلة العصرية فى مصر ... ولمه على طبلية فى مصر</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">مولد السيده و الذكر و الهيصه ... و ركعتين بركه في السيده نفيسه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">المشي عالكورنيش و البركه في لقمة عيش .</span><b style="line-height: 16.78333282470703px;">.. فرح بلدي و ليلة حنّه</b><span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">فيها حاجه حلوه حاجه حلوه بينا</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">دي تتعبك ولا بتسيبها</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">تحيرك برضه حبيبها</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">على بعضها كدا بعيوبها ... حتــــــــــــــــــــــه من الجنـــــــــــــــــــــه</span></div>
</span><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">....................................</span></div>
</span><i style="border: 0px none; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: right;">
<i style="border: 0px none; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px;">فيـــــها حــــاجه حـــــــــــلوه </i></div>
</i><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 16.78333282470703px;">================</span></div>
</span></span><br />
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;">Videonya : </span></span></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/yH-l0z23P3s?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: -webkit-right;"><span style="line-height: 16.78333282470703px;"><br /></span></span></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-75388191529545614312012-11-23T19:01:00.002-08:002012-11-25T16:30:36.898-08:00Masjid Sultan Qaytbay <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiev5a8v3qA5Z7kMnZDywbbiFyA9OAKSYssGekFuJD8awDHPQjuPkOFJRuJMOOo3JXoGj8pBz8eBOjF3U1zX4B8GCeZiTx3y5Ps2_JD8gFS9SEShT9-x3tUW-gTJJUxv-cDNzfMzMfirNvF/s1600/zzIMG_2134.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="327" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiev5a8v3qA5Z7kMnZDywbbiFyA9OAKSYssGekFuJD8awDHPQjuPkOFJRuJMOOo3JXoGj8pBz8eBOjF3U1zX4B8GCeZiTx3y5Ps2_JD8gFS9SEShT9-x3tUW-gTJJUxv-cDNzfMzMfirNvF/s400/zzIMG_2134.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Qaytbay adalah salah satu sultan Barsbay dinasti Mamluk. Pada awalnya, Mamluk adalah sebutan untuk seorang budak. Qaytbay sendiri awalnya dibeli seharga lima puluh dinar. Setelah ditebus, Qaytbay kemudian meniti karir hingga menjadi komandan tentara sampai akhirnya menjadi sultan. Dia memerintah cukup lama, dari tahun 1.468 sampai 1.496 M. Rekornya hanya bisa dipecahkan oleh Nasir Muhammad. Dia terkenal karena kekuatan staminanya dan kehebatan bela dirinya. Prioritas utama pemerintahannya adalah mengembangkan hubungan diplomatik dengan Turki Utsmani dan promosi perdagangan, terutama dengan Italia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sultan Qaytbay adalah bapak pembangunan Mesir yang sangat produktif sebagaimana Nasir Muhammad pada abad keempat belas. Selama masa pemerintahannya yang cukup lama, ia membangun 85 struktur bangunan di Suriah, Palestina, Mekkah, Alexandria dan Kairo . Arsitektur dalam negeri lebih mencolok daripada arsitektur asing. Pada masa ini, ukiran batu memasuki zaman keemasannya. Artistik batu cenderung menuju ke arah perbaikan. Kerajinan marmer memainkan peran penting dalam dekorasi eksterior bangunan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu monumen utama yang bisa dijadikan tolok ukur masa ini adalah kompleks masjid Qaytbay yang dibangun antara tahun 1472 sampai 1474 M. Sebenarnya kompleks ini terdiri dari masjid, madrasah dan makam pendirinya. Tapi sayangnya, kini tinggal tersisa bangunan masjidnya yang berkubah dan bermenara tunggal. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebelah kiri bangunan ada sabil - kuttab (tempat persinggahan para penuntut ilmu). Sementara sebelah kanan ada menara. Di sisi tenggara ada kubah kecil tapi megah. Di bawah kubah itu terdapat makam pendiri masjid. Ukiran pada kubah tersebut berpola lurus berlapis bintang berukir yang ditumpangkan pada ukiran arabesque bergelombang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menara batu itu berukiran bintang, ramping dan elegan. Pada permukaannya terdapat dua desain yang rumit, kompleks, tetapi masih jelas. Salah satunya polos, lurus berlapis pola bintang. Yang lainnya bergelombang arabesque bermotif bunga yang berlekuk-lekuk dan tersembunyi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Puncak menara berbentuk lonjong telur. Sebuah ukiran memutar di lehernya. Ini adalah salah satu menara yang paling indah di Kairo. Sabil kuttab memiliki langit-langit kayu berlapis emas. Di ruang depan ada bangku batu dan lemari dengan pintu berhias kayu dan gading.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gaya kubah payung di atas lorong yang mengarah ke bagian dalam masjid sangat cantik. Di sini, kita juga bisa menemukan pintu kisi kayu, di situ ada kendi yang menjaga air tetap dingin. Lantainya marmer dan jendelanya berupa kaca berwarna-warni. Langit-langit masjid ini adalah contoh indah dari dekorasi komposit yang menggunakan tiga bentuk hiasan utama yang meliputi desain kaligrafi, geometris dan arabesque. Ornamen bintang menjadi bagian paling mencolok di sini. Meski dekorasinya menakjubkan, namun tetap tidak mengesampingkan efeknya yang kalem dan tenang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mihrabnya berdinding batu dengan pola hias yang dikenal dengan pola albaq. Di atap masjid itu terdapat sebuah prasasti. Makamnya bisa diakses dari ruang tengah. Makam ini merupakan salah satu makam yang paling mengesankan di Kairo. Di dalamnya ada sebuah mihrab berdinding kayu yang dihiasi batu pendentives yang telah diukir dan dicat. Beberapa meter di atasnya menjulang kubah besar yang menjadi ikon masjid ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, ada lagi sebuah makam kecil berukiran arabesque. Makam ini terletak di sisi barat masjid, dibangun oleh Qaytbay sebelum ia menjadi seorang sultan. Ada yang mengatakan bahwa makam itu dibangun untuk anaknya. Kubah makam ini berukuran lebih kecil. Di sini juga ada ruang tunggu yang dibangun di atas gudang. Ruang ini dihiasi dengan deretan jendela yang melengkung hingga luar ruangan. Zaman dulu, di sisi utara masjid juga terdapat ruang khusus yang dilengkapi dengan roda pemasok air untuk hewan ternak.</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-73457479156754717722012-11-23T12:22:00.006-08:002012-11-30T00:29:54.849-08:00Komplek Sultan Faraj bin Barquq<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwza-JyBpV2ruIUFdOkfFLD8O37NOErAi13CwwyuNOYrYVvKFgXQ1bUpRx_IzmhkcufNClV0dDyvh1nAGgAIIa6sNMWrgUcjj1Z29jhuqiNTZztUJLzK3BL89d_KPsxmyKj_63ApnNsNBs/s1600/zzIMG_2084.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwza-JyBpV2ruIUFdOkfFLD8O37NOErAi13CwwyuNOYrYVvKFgXQ1bUpRx_IzmhkcufNClV0dDyvh1nAGgAIIa6sNMWrgUcjj1Z29jhuqiNTZztUJLzK3BL89d_KPsxmyKj_63ApnNsNBs/s400/zzIMG_2084.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Masjid ini awalnya adalah <i>khanqah, </i>semacam
pondok untuk para sufi. Mulai dibangun pertama kali pada 1400 M oleh Sultan
Faraj Ibn Barquq (1382-1399 AD) untuk memenuhi permintaan ayahnya yang ingin
dimakamkan di dekat makam para sufi di kompleks pemakaman bagian utara (the
city of dead). Pembangunannya baru selesai 11 tahun kemudian, tapi setahun
sebelumnya sudah ada peresmian yang menghadirkan 40 orang. Masjid ini terkenal
sebagai masjid terbesar di kawasan itu, hingga sekarang. Sultan Barquq akhirnya
dimakamkan di kompleks ini, di dekat makam ayahnya, Anas (1382). Sultan Barquq
tercatat sebagai raja Mamluk Burgi pertama yang dikubur di kawasan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN">Khanqah </span></i><span lang="IN">dibangun
dengan tujuan urbanisasi situs. Sayangnya sebelum rencana ini terealisasi,
Sultan Faraj sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Oleh sejarawan abad kelima
belas, al-Maqrizi, dia digambarkan sebagai "raja yang paling tragis di
Mesir". Sultan Faraj naik takhta pada usia sepuluh tahun, dan di usianya
yang ke-23 ia digulingkan dan dibunuh di Damaskus. Di sela-sela pembangunan
ini, sang sultan terpaksa harus dicopot jabatannya sebanyak 2 kali. Ia juga
harus bolak-balik Mesir-Syiria untuk meredam pemberontakan. Tapi perjuangannya
itu tak sia-sia. <i>Khanqah </i>akhirnya bisa berdiri megah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Awalnya kompleks direncanakan sebagai pusat
perumahan daerah. Pemakaman Muslim abad pertengahan bukan semata-mata makam
orang mati tapi juga sebagai istana dan hunian. Selain itu juga ada ruangan untuk
para sufi dan pelajar. Bangunan ini dileangkapi dengan dua menara kembar, dua
kubah kembar dan dua sabil kuttab (tempat singgah), masing-masing di sebelah
kanan dan kiri. Di bawah kedua kubah itu terdapat makam sultan Barquq dan
ayahnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Menariknya, bangunan ini memiliki banyak ruang
tapi tanpa pembatas yang jelas. Sang arsitek mampu membuat ruangan besar yang
simetris. Ini bukan bentuk yang lazim pada masa itu. Di sudut barat daya ada
portal trilobed di sebelah kiri sabil kuttab. Ada portal lain di utara. Di
sudut barat juga ada sabil kuttab lagi. Portal-portal ini tidak identik, keduanya
memiliki keong pada stalaktit dan blazonnya. Di sisi utara ada lorong yang
dimulai di sisi kiri bangunan dan mengarah hampir ke makam ayah Barquq. Diperkirakan
lorong ini digunakan sebagai tempat berdoa untuk orang yang mati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Di atas makam Barquq dan ayhanya ada Kubah
luar yang terbuat dari batu terbesar pertama di era Mamluk. Diameternya lebih
dari empat belas meter. Sebenarnya kubah Imam Syafi'i masih lebih besar dari
kubah ini, hanya saja kubah itu terbuat dari kayu. Sebuah pola zigzag (chevron)
menghiasi eksteriornya. zona transisinya
tidak biasa. kubah ini diukir dengan model satu cekung dan satu cembung sehingga
menciptakan pola bergelombang. Sebenarnya di bawah kubah itu ada kubah lebih
kecil yang terbuat dari batu bata. Namun sayangnya tak bisa terlihat dari luar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Di sisi barat laut terdapat dua menara yang
menjulang ke angkasa. Menara itu terdiri dari tiga struktur. Bagian bawah
menara itu berbentuk kotak. Tingkat kedua membentuk silinder. Tingkat ketiga
berbentuk tiang-tiang segi delapan dan puncaknya bulat seperti telur diakhiri
dengan struktur tiang melancip.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dalam bangunan ada sebuah halaman, ruang
terbuka tanpa atap. Di tengah-tengahnya terdapat tempat wudhu yang kini tidak
berfungsi lagi. Di sisi kanan-kiri halaman itu, ada ruwaq-ruwaq yang digunakan
sebagai madrasah dengan pintu-pintu melengkung yang khas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Di sudut barat lau sebenarnya ada tangga untuk
menuju lantai dua. Di lantai dua terdapat lorong-lorong dan bilik-bilik kamar.
Namun tampaknya ruangan ini sudah tak difungsikan lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dinding-dinding bangunan ini tidak dicat juga
tidak dimarmer atau dikeramik, hanya coklat polos. Di samping mihrab ada dikka,
tempat al-Qur’an dilantunkan. Ia diapitr oleh dua buah relung yang lebih kecil.
Di situ ada sebuah ukiran menarik berpola geometris dan bunga yang ditambahkan
oleh Sultan Qaitbay tahun 1483. Di background mimbar bisa ditemukan tempat
lampu minyak yang diapit sepasang lilin yang diukir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Makam sebelah utara adalah makam Barquq dan
Faraj bersama anak yang terakhir, sedangkan makam selatan adalah makam Shiriz
dan Shakra. Kedua makam itu memiliki pintu masuk yang tertutup oleh kisi kayu
dengan ukiran pola geometris. Interior kubahnya sangat menakjubkan. Hiasan
geometri yang dilukis di bawah kubah itu berwarna merah kecoklatan, sangat indah.
Di tepi hiasan ada jendela yang tertutup kaca warna-warni, sehingga sinar
matahari yang masuk tampak memperindah ukiran di dalamnya.</span></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-37400502998911745592012-11-23T12:09:00.001-08:002012-11-23T12:09:09.241-08:00Sedikit Mengenal Sultan Inal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmNmdVN3A0Ep757e49oA31iQHCjVDeODLuEF0isKqT3g0tRO4Qu7z5sc3dxpyvUny8m4U27BhX1lrK4mzyRRY7JzbZsk24vPpKZ9kj3fQ6E2sA6Et7wnH1YZpfKQU9lK8lX7xIPdHZeaV/s1600/zzIMG_1873aa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="395" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmNmdVN3A0Ep757e49oA31iQHCjVDeODLuEF0isKqT3g0tRO4Qu7z5sc3dxpyvUny8m4U27BhX1lrK4mzyRRY7JzbZsk24vPpKZ9kj3fQ6E2sA6Et7wnH1YZpfKQU9lK8lX7xIPdHZeaV/s400/zzIMG_1873aa.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Komplek sultan Inal merupakan salah satu peninggalan
bersejarah di mesir yang masih tampak
kokoh nan indah hingga saat ini.
Terletak di jalan sultan ahmad beberapa meter dari jalan Al-azhar. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Komplek yang dibangun pada tahun 1451-1456 ini Mulanya hanyalah pemakaman indah yang dibangun oleh
sultan inal saat masih menjabat sebagai amir, kemudian setelah menjadi sultan,
dibangun sebuah khanqah, madrasah,
masjid, sabil kutab dan juga zawiya disekeliling makam.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bangunan ini dipenuhi ukiran-ukiran menarik dari marmer,
akan tetapi hanya tersisa sedikit pada saat ini, adanya menara dan kubah
semakin mempercantik komplek ini dan kubahnya terbuat dari batu yang di hiasi
dengan ukiran berpola zigzag.</div>
<div class="MsoNormal">
Disudut komplek ini terdapat makam sultan inal beserta istri
dan dua anaknya ahmad dan Muhammad.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
saifuddin abu nasor inal bin Abdullah al’alai adhohiri
annasiri awalnya adalah budak yang dibeli oleh seorang pedagang yang bernama
Ala’addin, kemudian ia di jual kepada sultan Ad-dhahir Barquq, pendiri dinasti
mamluk Burji pada tahun 1397. inal menjadi prajurit selama menjadi pelayan
sultan barquq.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah kematian sultan barquq, naiklah anaknya sultan
an-nasr farag yang menggantiknya, dan ketika itu sultan inal dibebaskan dan
derajatnya disamakan dengan keturunan sirkasia yang lainya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Karir sultan inal terus melejit melalui jajaran militer
hingga pada tahun 1428 ia di angkat menjadi gubernur di daerah <st1:place w:st="on">gaza</st1:place> pada masa sultan
al-asraf barsbay, sultan inalpun dipuji-puji karena menjadi gubernur yang adil
saat berkuasa.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahun 1445 dibawah sultan addhohir jaqmaq, inal
diangkat menjadi komandan militer.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
inal menjadi sultan menggantikan sultan Mansur usman anak
dari sultan addhohir jaqmaq yang tidak diakui oleh rakyat sebagai sultan pada
tahun 1453.</div>
<div class="MsoNormal">
selama pemerintahannya,
sultan inal banyak membeli budak untuk dijadikan prajurit, dan membangun dan
memperbaiki prasarana umum seperti perluasan jalan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sultan inal wafat disebabkan wabah penyakit yang menyerang
mesir pada tahun 1461 dan ia berkuasa
selama 7 tahun 11 bulan.</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-41254549614929829672012-11-23T11:41:00.001-08:002012-11-23T12:04:28.109-08:00Teaser pertama mendapat respon luar biasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO4xw8S83hYtIwn05hrY96Ek18UtFvBW4m7S8DTqcTslQhWS-BcVtudT5Rw6hVUanAZWvede1jyGXHCptpNlBFfLwADRqdgWbv9Zrg3C_5YPLyQ34_bQAF4H7KfSoU_uH_gM7p6bxFoZB1/s1600/ykk.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO4xw8S83hYtIwn05hrY96Ek18UtFvBW4m7S8DTqcTslQhWS-BcVtudT5Rw6hVUanAZWvede1jyGXHCptpNlBFfLwADRqdgWbv9Zrg3C_5YPLyQ34_bQAF4H7KfSoU_uH_gM7p6bxFoZB1/s400/ykk.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tim historical adventur memang baru pertama bergerak, film belum terbuat dan baru teaser yang muncul, tapi melihat respon positif dari khalayak ramai membuat tim historical adventute ingin mempersembahkan film terbaik untuk membayar antusias masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
memang ada beberapa kendala yang sedikit menghadang, seprti adanya peralatan yang belum terbeli, meskipun begitu tim historical adventure gamajatim berjaji untuk mengeluarkan kemampuan yang dimilikinya membuat film yang luar biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
adapun teasernya adalah sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/JMuUGMNpvS0?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-70765362703006267922012-11-22T19:06:00.002-08:002012-11-27T14:24:00.978-08:00Ternyata Crew GTV Ganteng-Ganteng Kecuali....<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ioOp5J5SfCZK8lhsM2AHfxOXzhbhzRJjpB7J_fnTol-ooVWX_7FdE1cMNaNs8m3mwAXmTNvoxPQ0liE-AGkwXBkbxt0V3j4auJ5sEfrIHqWLmUDwaA8qP_qZY8wORECHdccTNNXLVAMf/s1600/crew_logo.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ioOp5J5SfCZK8lhsM2AHfxOXzhbhzRJjpB7J_fnTol-ooVWX_7FdE1cMNaNs8m3mwAXmTNvoxPQ0liE-AGkwXBkbxt0V3j4auJ5sEfrIHqWLmUDwaA8qP_qZY8wORECHdccTNNXLVAMf/s400/crew_logo.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ada delapan orang yang tergabung dalam tim Gamajatim TV, mereka-mereka mempunyai skill yang tidak bisa diremehkan, ada yang handal dibidang editing video, ada yang handal di bidang fotografi, ada penulisnya juga, ada penyanyinya, ada kontraktornya dan ada koki rumah makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain memiliki kualitas mereka juga bisa dikatakan ganteng-ganteng terlebih menurut ibu mereka masing-masing (jan kebangeten nek ibune gak ngarani ganteng). kecuali....</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata kecuali cuma dibikin agar judulnya kelitan "WAW", aslinya crew gamajatim TV ini memang ganteng-ganteng semua (lagi-lagi menurut ibu masing-masing dan pacarnya itupun kalau kalau punya).</div>
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-62026916477608833402012-11-22T18:53:00.003-08:002012-11-23T12:04:59.674-08:00Tujuan Blog ini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHHs0gQrC1pdq8D4vhw3bB2dDpSoLZfTKZcmPZ2BtAFE5OxKv0SO6E2Bv-IyyDMU2KhKj7pLTocGMEy7IF3fAhM4NcHjGQA_-4Dy-vbEgjLyE9KeAuptuacbYn_a5rl1HZ9IPzVg_evm4i/s1600/share1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHHs0gQrC1pdq8D4vhw3bB2dDpSoLZfTKZcmPZ2BtAFE5OxKv0SO6E2Bv-IyyDMU2KhKj7pLTocGMEy7IF3fAhM4NcHjGQA_-4Dy-vbEgjLyE9KeAuptuacbYn_a5rl1HZ9IPzVg_evm4i/s400/share1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Blog ini untuk pengumpulan sebuah jejak yang telah dibuat oleh beberapa orang, sebuat tulisan, video, foto dan lain sebagainya akan menghiasi dinding-dinding ini.<br />
Tentunya sebuah karya yang dipersembahkan untuk diri mereka sendiri dan orang lain tentunya, berprinsip "hidup harus saling berbagi" membuat sekelompok orang ini terus berkarya.<br />
Mohon doa agar kami selalu bisa membagi apa yang kami punya, tanpa harus meminta imbalan apapun.<br />
<br /></div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6589123310057943715.post-53503195791869806052012-11-07T09:10:00.000-08:002012-11-28T09:10:52.100-08:00Mausoleum Sultan Faraj, Gaya Arsitektur Mamluk (4-habis)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoPppHEQPs6REtInf_QqCF6gIW9HIhBogZlogZ0LIS3E73drzobNYppo2YJqu1LPT0DosiKVszIUDqrNZcyYFiYekXKgSDV3-3VmFxBQRUfWDfB4HUgCluVCvsV0XpjYV9VubIJrMH7bY/s1600/mausoleum-sultan-faraj-di-kairo-mesir-_120906155440-245.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoPppHEQPs6REtInf_QqCF6gIW9HIhBogZlogZ0LIS3E73drzobNYppo2YJqu1LPT0DosiKVszIUDqrNZcyYFiYekXKgSDV3-3VmFxBQRUfWDfB4HUgCluVCvsV0XpjYV9VubIJrMH7bY/s400/mausoleum-sultan-faraj-di-kairo-mesir-_120906155440-245.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Struktur Simetris Al-Faraj</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Salah satu aspek yang paling menarik dari struktur bangunan Khanqah ini adalah tidak adanya pembatasan terhadap ruang-ruang yang terdapat pada bangunan tersebut, sehingga sang arsitek mampu untuk merancang sebuah struktur bangunan yang sangat simetris berukuran besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Bangunan yang tampak berdiri sendiri ini terlihat menarik dengan adanya dua buah pintu gerbang berhiaskan tiga buah pelengkung pada bagian sisi barat daya dan utara. Posisi kedua pintu gerbang yang berada di bawah menara membuat simetrisitas bangunan menjadi semakin kuat. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Selain itu, dua buah sabil-kuttab ditempatkan di sisi barat dan selatan bangunan Khanqah. Sabil-kuttab merupakan tempat singgah dan peristirahatan bagi para pelancong yang melewati kawasan itu.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Sebuah anak tangga terdapat pada bagian dinding menara. Para pengunjung bisa mencapai bagian atas menara kembar ini melalui anak tangga tersebut. Dari atas menara ini kita bisa menyaksikan pemandangan indah—selain pemandangan pemakaman—yang terhampar di sekeliling bangunan Khanqah.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Di sisi utara kompleks Khanqah Sultan Faraj Ibnu Barquq ini terdapat sebuah lorong beratap yang bagian ujungnya berakhir di makam ayah Sultan Barquq, yakni Anas.</div>
</span><br />
<div style="background-color: white; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">
Para sejarawan arsitektur memperkirakan lorong tersebut mungkin dimaksudkan sebagai ruang shalat. Pada bagian tempat shalat ini terdapat kubah kecil, runcing di bagian puncak, menandai adanya mihrab di bawahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Bangunan makam yang terdapat di sisi kiri dan kanan ruang shalat ini berdenah bujur sangkar dan beratap kubah dengan ukuran yang jauh lebih besar dari kubah di atas mihrab. Dinding luar kubah dihias dengan garis-garis sejajar dengan pola patah-patah. </div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Pola tersebut terbilang unik dan tidak pernah ditemukan pada bangunan kubah di tempat lain. Tumpuan kubah berbentuk segi delapan, bertingkat-tingkat seperti tangga pada sudutnya. Pada sekeliling dinding kubah bagian bawah terdapat jendela.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Pada 1403, sebagaimana diuraikan George Michell dalam bukunya “Architecture of the Islamic World: North Africa and Sicily”, karena kekacauan politik yang melanda Kairo berdampak langsung pada masalah ekonomi dan keuangan pemerintahan Dinasti Mamluk, dekorasi dalam kompleks banyak yang tidak dapat diselesaikan.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Namun, setelah penguasa Mamluk berhasil mengatasi kekacauan tersebut, penambahan hiasan dan dekorasi khas bangunan-bangunan di Kairo pada bagian dinding bangunan Khanqah ini dapat dilanjutkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/06/m9xame-mausoleum-sultan-faraj-gaya-arsitektur-mamluk-4habis" target="_blank">www.republika.co.id</a></div>
</span><br />
</div>
gamajatimtvhttp://www.blogger.com/profile/09065701909804012668noreply@blogger.com0